Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Memajukan musik keroncong, sejumlah pencinta musik keroncong menginisiasi lahirnya Yayasan Musik Keroncong Bersatu atau disebut Musikesatu.
Ketua Umum Musikesatu ini adalah Tuty Maryati, Armyn Rustam Effendy (Sekretaris) dan Mamiek Prasitoresmi (Bendahara) serta Dewan Pembina diketuai Husein Latief dengan anggota Ninok Leksono, Sri Maryati, HM Suprapto Santoso dan Dedeh Nurhayati dan Ketua Dewan Pengawas Anom Widiyantoro.
Tuti Maryati mengatakan, Musikesatu dibentuk untuk membina kepentingan serta memajukan kondisi musik keroncong di Indonesia secara profesional, hingga dikenal luas di manca negara melalui kegiatan pemberdayaan berbasis komunitas.
"Kami ingin memajukan musik keroncong sebagai warisan budaya kebanggaan bangsa Indonesia dan mempromosikan musik keroncong di dalam negeri maupun di manca negara, melalui advokasi, edukasi, kegiatan seni dan budaya, serta pemberdayaan komunitas," kata Tuti dalam acara halalbihalal yang digelar di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Seperti Jodoh, Musik Lagu Hantam Milik Kotak Sudah Ada Sebelum Diminta Jadi Ost Film Gatotkaca
Musikesatu, kata Tuti yang dikenal sebagai penyanyi keroncong akan menginisiasikan berbagai upaya secara nyata agar Unesco mengakui musik keroncong sebagai Warisan Budaya Dunia khas Indonesia dan masuk dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
"Di antaranya dengan upaya yang akan dilakukan adalah menggiatkan pentas seni, dan eksistensi musik keroncong di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Diakui, kesadaran dan Keterlibatan masyarakat pada musik keroncong dirasakan masih belum seperti yang diharapkan sehingga Musikesatu meningkatkan peran aktif sebagai promotor dalam memberikan ruang kreasi bagi musisi keroncong, dan upaya edukasi bagi masyarakat domestik maupun internasional.
Untuk mencapai apa yang diharapkan, Tuti mengatakan, pihaknya menawarkan sejumlah stasiun televisi swasta untuk menayangkan program keroncong mengingat program musik keroncong hanya tayang di TVRI.
Husein Latief mengatakan, hadirnya Musikesatu ini menjadi penyemangat insan yang mencintai musik ini agar bisa mendapatkan pengakuan Unesco.
“Semangatnya menjadi keroncong menjadi diakui Unesco sebagai budaya asli Indonesia, ini targetnya," kata Latief.
Ninok Leksono selaku anggota dewan pembina Musikesatu mendorong muncul demam keroncong sehingga bisa membawa musik ini menjadi warisan pusaka yang bisa diturunkan ke generasi berikutnya.
“Sedikit disinggung analogi keroncong dan wayang, sama-sama diperjuangkan jadi warisan pusaka. Kita gigih memperjuangkan akan tercapai kedudukan yang sama, hanya kalau orang memperjuangkan sesuatu setelah dijadikan UNESCO, ada amanahnya, untuk melestarikan dan mempopulerkan,” tutur Ninok Leksono.