TRIBUNNEWS.COM - Mantan aktor serial televisi Riverdale, Ryan Grantham, jadi perbincangan usai mengaku bersalah atas pembunuhan terhadap ibunya sendiri.
Grantham (24) menjalani sidang kasus pembunuhan tingkat dua terhadap ibunya, Barbara Waite, mulai Senin (13/6/2022).
Persidangan ini untuk menentukan berapa tahun hukuman penjara yang akan dijatuhkan kepada sang aktor, sebelum memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat.
Dilansir US Magazine, sidang yang berlangsung di pengadilan British Columbia menampilkan rekaman aktor Kanada itu berlatih menembak ibunya.
Video ia sedang menunjukkan mayat sang ibu dan mengaku menghabisinya juga ditayangkan.
Baca juga: Aktor Ryan Grantham Akui Sempat Rencanakan Pembunuhan Terhadap PM Kanada sebelum Bunuh sang Ibu
Baca juga: SOSOK Chris Evans, Aktor yang Perankan Captain America hingga Jadi Dubbing Buzz di Film Lightyear
Jaksa pada Selasa (14/6/2022), menuduh Grantham juga berencana untuk membunuh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
CBC News melaporkan, Grantham mengemudi ke wilayah timur sehari setelah kematian ibunya yang mana ia membawa 12 bom molotov, tiga senjata, dan amunisi di dalam mobilnya.
Sang aktor diduga membawa berbagai senjata mematikan itu untuk membunuh Trudeau (50) di kediamannya di Ottawa.
Alih-alih melakukan rencana yang dituduhkan, Grantham mengubah arah dan pergi ke markas polisi Vancouver untuk menyerahkan diri.
"Saya tidak bisa menjelaskan atau membenarkan tindakan saya. Saya tidak punya alasan," kata aktor muda itu terkait pembunuhan terhadap ibunya, dalam sebuah pernyataan di pengadilan pada Rabu (15/6/2022).
"Saya sedih memikirkan betapa buruknya saya telah menyia-nyiakan hidup saya. Dalam menghadapi sesuatu yang begitu mengerikan, meminta maaf sepertinya tidak ada gunanya. Tapi dari setiap serat keberadaanku, aku minta maaf."
Pengacara Grantham, Chris Johnson, menilai kliennya bertindak sadis karena menderita gangguan mental.
"Itu dilakukan dalam pemikiran Mr. Grantham yang tidak teratur, untuk mencegah ibunya melihat apa yang dia pikir akan dia lakukan," kata dia.
Jaksa Michaela Donnelly menyatakan bahwa terdakwa melakukan "pelanggaran kepercayaan yang memilukan" dengan menembak ibunya.