TRIBUNNEWS.COM - Musisi senior musik Jazz Indonesia, Donny Suhendra, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (19/6/2022).
Donny Suhendra meninggal dunia pada usia yang ke-64 tahun.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh musisi Addie MS.
"Iya betul," jawab Addie saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Addie MS sempat mengunggah salam perpisahan untuk Donny Suhendra.
"Selamat jalan, Donny. Salah satu musisi mumpuni yang rendah hati dan menginspirasi," tulis suami Memes tersebut.
Donny Suhendra sebelumnya dirawat di rumah sakit karena mengalami sakit asma.
Rekan musisi yang dinisiasi oleh Donny Hardono dan Swara Charity sebenarnya berniat menggelar Konser 7 Ruang untuk penggalangan dana bagi Donny Suhendra.
Konser tersebut rencanya menampilkan Eross Candra, Baim, Tohpati, Gugun GBS, Krakatau, Queenfireworks, dan GIGI.
Donny Suhendra terkenal berkat bakat dan karyanya di bidang musik.
Beliau pernah menjadi gitaris band Jazz legendaris, Krakatau.
Baca juga: Sosok Donny Suhendra, Gitaris Jazz Senior Indonesia yang Meninggal Dunia
Profil Band Krakatau
Krakatau adalah nama band beraliran Jazz asal Indonesia, dikutip dari Kultural dan berbagai sumber.
Sebelum bernama Krakatau, band tersebut diberi nama Messopotamia, pada 1984.
Messopotamia terdiri dari Prasadja Budi Dharma, Dwiki Dharmawan, Donny Suhendra, dan Budhy Haryono.
1. Personel
Prasadja Budi Dharma lebih dikenal sebagai Pra Budi Dharma/Pra B.Dharma.
Pra pernah mengenyam studi di Amerika Serikat dan kembali ke Indonesia pada Maret 1983.
Personil kedua, Dwiki Dharmawan adalah kibordis muda berbakat dari Bandung.
Sebelumnya, ia dikenal lewat komunitas musik Elfa Secioria, sejak ia masih bersekolah SMA.
Ada juga Donny Suhendra, yang menjadi gitaris yang lumayan menonjol saat itu.
Donny telah dikenal luas oleh pencinta musik se-Bandung, antara lain karena keterlibatannya sebelumnya dalam beberapa grup terpandang rock dan jazz-rock di Bandung.
Donny Suhendra pernah bergabung daam grup rock, We, G’Brill, d’Marszyo, komunitas DKSB Harry Roesli, dan BOM (Batalyon of Musicians).
Ketiga personil tersebut lalu bertemu drummer muda Budhy Haryono, yang datang dari Cimahi, yang dikenal melalui grup rocknya, JAM.
Baca juga: Donny Suhendra Meninggal, Indra Lesmana Bagikan Penampilan Solo Terbaik sang Gitaris
2. Messopotamia Berganti Nama Menjadi Krakatau
Setelah Budhy Haryono bergabung, band Messopotamia pun berganti nama menjadi Krakatau, pada Maret 1985.
Nama Messopotamia, diambil begitu saja karena dianggap unik dan menarik sebagai nama band.
Sementara mereka sepakat mengganti nama menjadi Krakatau ketika melihat foto gunung Krakatau di sebuah buku pariwisata, di kediaman Pra.
Pertimbangannya adalah nama Krakatau lebih gagah.
3. Ikut Kontes Light Music Contest
Kwartet ini lalu mengikuti kontes band paling bergengsi di era itu, yaitu Light Music Contest tahun 1985.
Krakatau menjadi juara satu untuk kategori grup, dan mendominasi peraihan Best-Instrumentalist.
Penampilan Krakatau saat itiu mengingatkan para penonton atas penampilan fusion band ternama asal Jepang, Casiopea.
Saat itu, Krakatau membawakan ‘Pork Chop’-nya Uzeb dan ‘Sara’s Touch’-nya Mike Menieri, dengan aliran jazz-rock yang relatif kencang.
Saking mencengangkannya penampilan mereka, maka pihak penyelenggara LMC, Yamaha, lantas mengirim mereka ke Jepang sebagai bintang tamu khusus pada ajang serupa tingkat Jepang.
Acara LMC Jepang itu digelar di Nakano Sun Plaza, Tokyo.
Meski mereka datang sebagai bintang tamu, namun penampilan Krakatau ikut dinilai oleh juri.
Personil Krakatau, Dwiki Dharmawan dipilih sebagai best-keyboardist.
Baca juga: Donny Suhendra Meninggal Dunia, Adie MS Bongkar Sosok sang Gitaris Senior, Indra Lesmana Berduka
4. Mendapat Tawaran Rekaman
Pada tahun 1986 Krakatau mendapat tawaran rekaman untuk yang pertama kali, tawaran itu datang dari perusahaan rekaman musik Billboard.
Namun Krakatau masih memiliki sejumlah kendala, pertama Krakatau belum memiliki lagu sendiri, kedua Ruth Sahanaya belum mengiyakan tawaran menjadi vokalis Krakatau.
Pada akhirnya Ruth Sahanaya memilih untuk menjadi penyanyi solo dan menjalin kerja sama dengan Aquarius Musikindo.
Beberapa waktu setelah itu, Dwiki mencoba menawarkan kembali kepada Trie Utami (teman belajar musik Dwiki di Bina Musika) untuk mengisi kekosongan vokalis di tubuh Krakatau.
Trie Utami lalu menjadi vokalis Krakatau.
5. Album Pertama Krakatau
Sayangnya, pada titik awal ini, Krakatau akhirnya menyerah pada selera pasar.
Budhy Haryono pemain drum Karakatau saat itu memilih untuk keluar, karena ia memang tidak pernah berniat membentuk grup musik yang terlalu menuruti pasar.
Awalnya, Karakatau memang lebih banyak memainkan jazz fusion instrumental seperti Uzeb dan The Yellow Jacket.
Untuk persiapan rekaman, akhirnya posisi Budhy digantikan oleh Gilang Ramadhan dan penambahan pemain keyboard yang diisi oleh Indra Lesmana.
Pada formasi ini akhirnya lahirlah hits single “Gemilang” pada tahun 1986.
Album pertama Krakatau ini menjadi kental dengan nuansa musik pop, tak ada nuansa jazz eksperimental seperti yang mereka impikan sejak pertama dulu.
Pada tahun 2013, Krakatau mengumumkan konser mereka yang berjudul Krakatau Kembali Satu dengan formasi Gilang Ramadhan (Drum), Donny Suhendra (Gitar), Trie Utami (Vocal), Indra Lesmana (Keyboard), Dwiki Dharmawan (Keyboard).
Pada tahun 2014, mereka tampil di Java Jazz Festival di bawah nama Krakatau Reunion dengan penonton yang sangat banyak.
Baca juga: Syaharani Berduka Musisi Donny Suhendra Meninggal Dunia: Masukkanlah Dia ke Surga
Daftar Album Krakatau
1986 – Krakatau (First Album)
1987 – Krakatau (Second Album)
1989 – Kau Datang (single)
1990 – Kembali Satu
1992 – Let There Be Life
1994 – Mystical Mist
2000 – Magical Match
2005 – Rhythm of Reformation
2006 – 2 Worlds
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Kompas.com/Ady Prawira Riandi)
Artikel lain terkait Donny Suhendra Meninggal Dunia