Sejak Oka Mahendra meninggal pada 18 Juli 2017, perempuan yang akrab disapa Karin ini sebenarnya memilih bungkam.
Bahkan, untuk menyembuhkan rasa traumanya atas kematian Oka, Karin mengaku harus pergi ke psikiater.
"Hai semuanya, to be completely honest, ini udah terlalu keterlaluan banget. I choose not to speak about this udah lima tahun," kata Awkarin.
"I choose not to stand for myself udah lima tahun juga. And still i don't wanna talk about it sekarang."
"Tapi, it's been traumatic for me and i've been going to psychiatric and psycholog for years to recover from this," sambungnya.
Awkarin cukup tertekan dengan tudingan banyak orang yang menyebutnya sebagai pembunuh.
Baca juga: Awkarin Singgung Gagal Nikah dengan Gangga Kusuma, Kini Kesal Dapat Undangan Podcast: Ngana Waras?
Baca juga: Erika Carlina Bagikan Tips Dekati Lelaki, Awkarin Singgung soal Investasi Bodong
"Ini bukan sinetron yang di mana plotnya bisa dibaca, yang di mana kalian bisa perkirakan alurnya," ungkap Karin.
"Yang di mana kalian juga bisa tahu apakah benar faktanya cuma dari satu account gosip."
"Kalian, every day, my DM is full with you guys, bilang kalau aku pembunuh," paparnya.
Lebih lanjut, Awkarin turut membongkar fakta mengejutkan selama menjalin hubungan dengan almarhum.
Diakui Karin, selama itu ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan Oka Mahendra.
Ia menegaskan banyak saksi yang tahu perlakuan kasar Oka, salah satunya adalah mantan asistennya, Raden.
"Kalian bisa tanya Raden, kalian bisa tanya orang-orang yang pernah ada di Takis dulu, how he beat me up." terang Awkarin.
"Gimana dia mukulin, gimana dia jedotin kepala aku ke tembok, sampai aku harus bolak-balik MRI karena aku gegar otak," lanjutnya.