Jadi, meskipun lagu-lagunya banyak berisi petuah dan nasihat, tapi lagu tersebut tetap dibawakan dengan irama yang ria.
Lagu Perdamaian yang Familiar
Meski terbentuk pada akhir '70-an, namun Nasida Ria tidak langsung populer.
Popularitas Nasida Ria melejit berkat lagu berjudul Perdamaian di album kelima yang dirilis tahun 1980-an.
Album ini sukses di pasaran dan menjadi tonggak kepopuleran Nasida Ria. Salah satunya lagu adalah Kota Santri.
Lagu ini terlahir setelah terjadi beberapa perubahan pada Nasida Ria.
Grup musik asal Semarang, Jawa Tengah ini awalnya melaunching album pertama pada 1978 dengan judul album Alabaladil Mahbub.
Saat itu, Nasida Ria mengikat kontrak dengan label Ira Puspita Record.
Musik Nasida Ria terinspirasi dari musik dakwah Arab, bahkan tiga album mereka banyak lagu yang menggunakan Bahas Arab.
Baca juga: Ramaikan Industri Musik Indonesia, Band Asal Cianjur Rilis Lagu Sahabatku Kekasihmu
Baca juga: Gandeng Melly Goeslaw, Zia Debut di Industri Musik Lewat Single Mantan Temanku
Namun seusai mendapatkan saran dari Kyai Ahmad Buchori Masruri, dakwah Nasida Ria melalui musik akan lebih efektif jika berbahasa Indonesia.
Gaya Nasida Ria pun diubah dan Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.
Dari situlah musik Nasida Ria yang baru mulai populer melalui lagu legendaris seperti Pengantin Baru, Tahun 2000, Jilbab Putih, Anakku, dan Kota Santri setelah sebelumnya hits dengan lagu Perdamaian.
Dikutip dari laman Pemprov Jateng, pada 2020 lalu, Nasida Ria sudah memiliki 36 album.
Bahkan saat pandemi, mereka berhasil menelurkan album berjudul 45 Tahun Berkarya dengan tujuh lagu baru dan lagu andalannya bertajuk 'Kebaikan Tanpa Sekat'.