"Orang pesannya ada di note hape gue doang ke lock pula."
"Aku kirim ke adikku lewat email soalnya kan bisa aku pending, mikir-mikir dulu gitu, 6 bulan lagi deh."
"Ketika aku ada di titik terendah itu, ini naudzubillah min dzalik, tapi kalau memang takdir ya di luar kuasa ku juga, pada waktu itu aku berharap ada something yang terjadi sama aku," ujar wanita usia 32 tahun itu.
Setelah menulis surat tersebut Marshanda merasa lega.
Bahkan, menurutnya bagi orang yang depresi seperti dirinya, hidup itu rasanya sakit.
Sehingga kematian adalah rezeki yang ditunggunya.
"Setelah nulis itu, rasanya damai waktu itu."
"Jadi ketika orang depresi banget, ngerasa hidup tuh rasanya sakit aja."
"Kematian, kalau dikasih rezeki kematian sama Allah, kematian itu rezeki yang aku tunggu-tunggu."
"Dan itu akan memberikan aku jalan keluar dari hidup yang judulnya sakit setiap hari," terang Marshanda.
Marshanda juga merasa saat dirinya mengalami depresi berat, ia tak memiliki kekuatan.
"Orang yang sudah serendah itu kehancurannya kaya udah ngga punya kekuatan untuk menampung," katanya.
*Disclaimer:
Sebagai informasi, seseorang yang depresi kerap merasa bahwa dirinya rendah dan tak pantas untuk hidup di dunia.