Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival lomba film pendek Indodax Short Film Festival (ISFF) kembali digelar tahun ini. Acara ini merupakan kali keempat, setelah pertama kali diselenggarakan di tahun 2019.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pihaknya merasa sangat senang acara tahunan Indodax yang satu ini bisa digelar kembali di tahun ini.
“Selaku penyelenggara acara Indodax Short Film Festival 2022, kami konsisten membuat wadah untuk mendukung komunitas yang berkecimpung di bidang perfilman khususnya film pendek agar bisa memberikan ide dan karyanya.
Kami sangat antusias untuk kembali mengajak para komunitas film pendek agar bisa memeriahkan ajang Indodax Short Film Festival 2022,” kata Oscar dikutip dari Tribun Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Oscar menjelaskan, pihaknya juga telah menunjuk satu perwakilan dari manajemen beserta tiga pelaku industri di perfilman Tanah Air yang telah melahirkan beberapa karya yang luar biasa untuk menjadi juri Indodax Short Film Festival (ISFF) 2022.
Baca juga: Link Nonton Film 2037 Sub Indo, Kisah Seorang Narapidana Perempuan
Ketiga pelaku industri tersebut adalah Ernest Prakasa, Mira Lesmana, dan Anjas Maradita.
Sebagai salah satu pelaku industri perfilman Tanah Air, Ernest Prakasa merasa terhormat untuk bisa dipercaya menjadi juri oleh Indodax. Ernest merasa sangat excited untuk melihat film maker beserta karya-karya baru yang akan lahir nantinya.
“Saya selalu merentangkan tangan dengan luas menyambut hadirnya regenerasi ide, pemikiran, dan semangat semangat baru di perfilman Indonesia. Harapan saya untuk para filmmaker yang mengikuti Indodax Short Film Festival 2022 ini ada ide-ide baru yang bisa muncul, karena film pendek adalah medium yang sangat fleksibel.
Film adalah storytelling, maka pada hakekatnya, kita harus menjadi pencerita yang baik. Dan cerita terbaik, tidak perlu dicari jauh-jauh, tapi seringkali berasal dari dalam diri sendiri,” ujar Ernest.
Senada dengan Ernest Prakasa, produser dari film Ada Apa Dengan Cinta? , Mira Lesmana merasa senang sekali. Sebagai pelaku industri yang sudah malang melintang memproduseri film film ternama Tanah Air, Mira Lesmana berharap akan ada banyak yang ikut serta dalam acara ISFF ini dan berani mengungkapkan ide baru yang menarik dan unik.
“Untuk para kreator film, ketika kita membuat film pendek penting sekali bahwa kita bisa mempersiapkan cerita yang sesuai dengan kapasitas kita sendiri, kemampuan dan resources yang kita miliki.
Buatlah cerita-cerita yang menarik dan baru apalagi kalau bisa sesuatu yang tidak bisa diduga atau unpredictable. Kemudian menurut saya juga yang paling penting adalah selalu mempersiapkan dengan matang sebelum kita masuk ke masa produksi” jelas Mira.
Tidak hanya itu, Mira menyarankan para kreator film pendek agar bisa memastikan bahwa apa yang kita butuhkan itu tersedia, seperti berlatih dengan aktor (reading), lokasi yang akan di pakai serta suara.
Baca juga: Sinopsis Film Bastille Day (The Take), Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV
Hal tersebut menjadi kunci dari lancarnya sebuah produksi Film. Sudah berpengalaman di dunia perfilman, Mira pun mengungkapkan bahwa terkadang perekaman suara menjadi salah satu hal yang terabaikan karena bisa mengandalkan proses editing.
Padahal, merekam suara di lapangan itu menjadikan film menarik dan penting agar bisa merasakan ambience film tersebut.
Mira pun menambahkan agar para kreator film jangan terlalu banyak menggunakan musik apalagi menggunakan musik nonstop untuk mengisi filmnya.
“Film yang bisa membuat penonton tertarik tentunya sesuatu yang baru, tidak bisa ditebak dan bagaimana penonton bisa relate kepada ceritanya atau ekspresi dari film tersebut.
Kadang kita lupa bahwa film ini perlu ditonton oleh banyak orang. Mungkin kalau yang diceritakan itu hanya untuk diri kita sendiri, tidak relatable untuk yang lain, itu mungkin tidak menjadi sesuatu yang menarik,” tutup Mira.
Sebagai dewan juri yang sudah berulang kali ditunjuk oleh Indodax, Anjas Maradita pun berharap bahwa acara Indodax Short Film Festival 2022 berjalan sukses dan bisa memberikan exposure dan wadah promosi diri bagi para kreator film pendek.
“Saya berharap peserta, khususnya yang masuk dalam kategori yang telah ditentukan mendapat wadah exposure, sehingga bisa dilirik oleh industri perfilman sesuai bidangnya.
Tentu saja dengan adanya ISFF, motivasi untuk menyalurkan ide atau ciri khas yang menjadi nilai jual dalam menggarap film bisa jauh lebih tinggi, tentunya karena adanya hadiah sebagai faktor pendukung.
Jika anda peserta ISFF memenangkan kategori tertentu, gunakanlah itu sebagai media promosi diri untuk kemajuan industri perfilman Indonesia,” jelas Anjas.