"Salut sih aku sama orang-orang yang ada di persinetronan itu mereka bener-bener nggak kenal capek, nggak kenal lelah, tanpa libur, non-stop kerja."
"Karena semuanya harus cepat harus cepat, pasti cerita nggak akan mungkin bisa terjaga sedemikian rupa saat kamu bikin series."
"Karena series kan semuanya udah well prepared, sedangkan sinetron on the spot," tuturnya.
Di samping fisik yang harus kuat dan rasa lelah yang besar, masyarakat sangat ingin tayangan sinetron selalu ada.
"Sedangkan penonton demand untuk harus selalu ada tayangan."
"Sedangkan yang kerja masih manusia biasa, batuk-batuk harus syuting, harus nangis," jelasnya.
Sementara itu, Wilona merasa bahwa series lebih terkonsep dibandingkan dengan sinetron.
"Kalau series lebih terkonsep, jadi lebih tau kapan waktu aku harus break, kapan waktu aku harus istirahat, kapan ketemu temen."
"Jadi mungkin schedule aku lebih teratur," lanjutnya.
Untuk pola kerja, web series lebih mirip dengan film.
"Tapi kalau berdasarkan pola kerja, series tuh lebih mengarah hampir ke film."
"Kalau sinetron bener-bener ke tv show yang harus tiap hari," ucapnya.
Kini, Wilona mengaku tengah enjoy dalam bermain di series dan film.
"Aku kan delapan tahun non-stop sinetron, saat ini aku lagi emang enjoy di series dan film."