Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi koplo dan pop Jawa Denny Caknan mencoba peruntungannya menggeluti bisnis kuliner.
Setelah melakukan survei kecil-kecilan, ia membuka Home Service Kambing Guling Ajiib.
Sebab, hasil survei itu menunjukkan tak sedikit orang suka menyantap menu makanan dengan bahan daging kambing dan domba.
Bisnis itu digeluti Denny Caknan setelah bertemu sejumlah peternak domba dan kambing di Pulau Jawa.
"Kami bekerjasama dengan peternakan domba kambing, khususnya untuk penggemukan, agar tidak terputus pasokan domba kambing yang berkualitas," kata Denny Caknan, belum lama ini.
Home Service Kambing Guling Ajiib, menurut Denny caknan, melayani permintaan barbeque berupa olahan kambing guling dan aqiqah.
Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Satru 2 - Denny Caknan feat Happy Asmara
Seperti usaha kuliner pada umumnya, ia mempromosikannya melalui media sosial dengan membuat akun instagram @kambing_guling_ajiib.
Home Service Kambing Guling Ajiib yang dikelola Denny Caknan hadir di beberapa kota di Pulau Jawa, antara lain Surabaya, Malang, Blitar dan Tulungagung di Jawa Timur, dan Yogyakarta.
"Kualitas rasa, bahan baku gemuk dan segar, bersih dan higienis, halal, harga terjangkau, service memuaskan, profesional dan dimasak oleh tenaga ahli berpengalaman," kata Denny Caknan.
Ia pun menjamin kambing guling jualannya memiliki citarasa khas dan berkualitas dengan tekstur daging empuk.
"Tidak ada bau prengus, bumbu meresap dan lezat. Kami mampu menjamin atas hidangan yang berkelas," lanjutnya.
Meski baru merintis, Denny Caknan percaya diri melakukan ekspansi lebih besar.
Ia berencana membuka membuka 10 cabang di beberapa kota lainnya di Indonesia.
Sebab, menurut dia, pengelolaannya terbilang mudah karena format usahanya home service, bukan restoran.
Denny Caknan bersyukur terus mendapatkan pasokan daging kambing dan domba agar usaha kulinernya itu terus bertahan.
Ia menambahkan pengelolaan dan pengawasan usahanya di kota lain menggunakan sistem manajemen terpusat.
"Semua terkontrol di satu pintu, termasuk pendistribusiannya dan masing-masing cabang dipimpin kepala cabang dan kepala produksi agar mudah dalam berkoordinasi dan menjalankan operasional cabang," tandasnya.