News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Semarang

Prahara Rumah Tangga Kopda M Terungkap, Bukan Demi Selingkuhan, Ini Alasannya Ingin Bunuh Istri Sah

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopda M, Anggota TNI bersama istrinya yang jadi korban penembakan. Dalam rilis polisi, Kopda M adalah otak pelaku dari penembakan itu karena motif asmara.

TRIBUNNEWS.COM - Kopda Muslimin atau Kopda M sudah berkali-kali merencanakan pembunuhan terhadap Rina Wulandari, istri sahnya.

Dari keterangan awal yang disampaikan polisi, rencana pembunuhan itu memiliki motif cinta segitiga.

Kopda M punya selingkuhan wanita bernisial W yang sudah diamankan pihak berwajib.

Ia merencanakan pembunuhan Rini Wulandari dengan menyewa pembunuh bayaran agar hubungannya dengan W berjalan mulus.

Namun, ada fakta baru yang menunjukkan Kopda M berencana membunuh istrinya bukan karena W.

Fakta baru di balik penembakan istri anggota TNI itu terkuak berdasarkan keterangan Agus Santoso alias Gondrong, tersangka pembunuh bayaran yang jasanya digunakan Kopda M.

Gondrong mengungkapkan curhat Kopda M, saat dihadirkan dalam rangka mensinkronkan keterangan  saksi kasus penembakan istri anggota TNI di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Prihatin, Jenderal Dudung Kunjungi Istri Kopda M di RSUP Dr Kariadi Semarang

"Saat itu saya datang ke Semarang bersama babi dan beristirahat di tempat istri saya. Waktu itu tiga minggu sebelum kejadian," ujarnya saat mensinkronkan keterangan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Kemudian Gondrong bertemu dengan Kopda Muslimin di Simongan, Semarang, Jawa Tengah. Mereka bercakap-cakap.

"Keesokan hari pada saat malam Minggu bertemu lagi dengan Kopda Muslimin di daerah Padasan Simongan di situlah dia (Kopda Muslimin) mulai bercerita," tuturnya.

Menurut Gondrong, Kopda M menceritakan keadaan keluarganya.

Anggota TNI Kopda M diduga beberapa kali akan bunuh istri, kini menghilang (Tangkap layar CCTV//istimewa) (Tangkap layar YouTube Kompas TV) ((Tangkap layar CCTV//istimewa) (Tangkap layar YouTube Kompas TV))

Sebagai suami, Kopda M merasa tertekan karena kelakuan sang istri.

"Dia (Kopda Muslimin) tidak kuat tekanan dari istrinya yang selalu mengekang," kata Gondrong. 

Dari keterangan Gondrong, sepertinya Kopda M adalah suami takut istri.

Kemudian Kopda M meminta bantuan Gondrong untuk membunuh sang istri.

"Dia meminta agar istrinya dibunuh," tutur dia.

Kala itu, niatan Kopda M membunuh istrinya, tak langsung oleh Gondrong.

"(Saya bilang) jangan buru-buru, bang. Kasih pelajaran dulu. Kasih saja air kecubung. Kalau dia (Rina) sakit kan kembali ke suaminya. Saya bilang begitu," tuturnya.

Baca juga: Penembakan Istri TNI di Semarang, Kopda M Serahkan Uang Rp 120 Juta ke Eksekutor Tak Jauh dari RS

Pada akhirnya, saran Agus didengarkan oleh Kopda Muslimin dan memintanya mencari buah kecubung.

Rupanya Kopda Muslimin tidak berani mencampurkan kecubung ke minuman istrinya.

"Bang Mus takut ketahuan istrinya jika mencampurkan kecubung ke minuman. Hari berikutnya juga begitu," tutur dia.

Agus Santoso alias gondrong tersangka yang mendengarkan keluhan Kopda Muslimin dan merencanakan pembunuhan Rina Wulandari 

Empat kali lakukan percobaan pembunuhan selalu gagal

Menurut keterangan saksi yang telah diperiksa polisi, Kopda M ternyata sudah empat kali mencoba melakukan pembunuhan berencana terhadap istrinya.

Percobaan pembunuhan tersebut dilakukan dalam satu bulan terakhir.

Kopda M memerintahkan eksekutor untuk meracuni sang istri, menculik, rencana pencurian, hingga menggunakan santet.

Namun ternyata, aksi nekat Kopda M tersebut tidak diketahui oleh sang selingkuhan.

Kepada polisi, W mengaku tak tahu rencana yang telah disusun oleh Kopda M.

"Perempuan berinisial W belum tahu," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Selasa (26/7/2022), mengutip Kompas.com.

Baca juga: Kopda M Coba Racuni hingga Santet Istri Demi Selingkuhan, si Pacar Malah Menolak saat Diajak Kabur

W baru mengetahui rencana Kopda M setelah terjadi penembakan.

Kopda M ternyata sempat mengajak W untuk kabur, namun W menolak.

Upaya menyingkirkan R ternyata berakhir setelah penembakan.

Kabar penembakan tersebut menjadi perhatian publik.

Beruntung R masih selamat setelah ditembak.

Lima tersangka kasus penembakan istri TNI yang diotaki Kopda Muslimin atau Kopda M di Semarang, Jawa Tengah. (Tribunjateng.com/rahdyan trijoko pamungka)

Mengutip Tribun Jateng, permintaan Kopda M tak dikabulkan oleh eksekutor berinisial S alias Babi.

S mengaku tak tega terhadap R.

Terlebih lagi, S juga mengenal dekat korban.

S dua kali menembak R.

Namun tembakan pertama disinyalir tidak mematikan korban.

Setelah gagal, S kembali mendapat instruksi Kopda M untuk melakukan penembakan kedua.

Kapolda Jateng irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut, tembakan pertama disinyalir tembus di tubuh korban.

Ditemukan pula proyektil di tempat kejadian.

Sementara tembakan kedua disinyalir bersarah di ubuh korban.

Keberadaan Kopda M kini masih terus diburu.

Sebelum menyewa pembunuh bayaran, Kopda Muslimin sempat melakukan upaya pembunuhan terhadap istrinya dengan cara diracun.

Namun, upaya tersebut gagal.

Kopda Muslimin lantas melakukan upaya lain untuk menghabisi nyawa istrinya.

Ia melakukan pecobaan pembunuhan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban.

Tidak berhasil juga, lantas Kopda Muslimin berupaya membunuh korban dengan cara mistis.

"Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan cara santet," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan Kopda M Anggota TNI Sewa Pembunuh Bayaran Tembak Mati Istrinya: Merasa Terkekang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini