News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ruben Onsu Sakit, Kini Merasa Lega dan Optimis Sembuh Setelah 3 Hari Berobat ke Singapura

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruben Onsu dan Sarwendah saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (9/7/2022).Ruben Onsu mengaku hanya tiga hari menjalani pengobatan di Singapura. Ia mendapatkan tindakan endoskopi dari dokter spesialis darah.

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kondang Ruben Onsu sakit dan baru saja menjalani pengobatan.

Diketahui dari pemeriksaan Ruben Onsu sakit empty sella syndrome di otak dan penyempitan sumsum tulang belakang.

Pengobatan medis untuk menangani kondisi Ruben Onsu sakit ini dilakukan di Singapura.

Baca juga: Ruben Onsu Sakit, Bisakah Empty Sella Syndrome Penyakit Langka yang Diidapnya Sembuh?

Ruben Onsu mengaku hanya tiga hari menjalani pengobatan di Singapura. Ia mendapatkan tindakan endoskopi dari dokter spesialis darah.

"Setelah berobat Ya membaik pasti dan terus optimis. Semua dari yang di chek up mengikuti arahan dokter aja selama disana dan sampai saat ini," kata Ruben Onsu dikutip Wartakotalive.com dari kanal youtube Sambal Lalap, Senin (1/8/2022).

Selama berobat di Singapura, diakui pria yang akrab disapa Bensu itu, ia merasa ketakutan. Sebab, ia menjalani pengobatan seorang diri tanpa didampingi keluarga.

"Tapi ya istri dan anak terus mendukung. Mereka video call berusaha menghibur saya agar tidak takut lagi," ucapnya.

"Selama disana Banyak deh yang dipikirin, cuma berdua sama suster atau dokter. Saya disana melawan rasa takut itu," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Empty Sella Syndrome Lengkap dengan Penyebab dan Gejalanya

Setelah mendapatkan tindakan, pria berusia 38 tahun tersebut mengaku lega. Sebab, ia sudah mengetahui apa penyebabnya yang membuat kondisi tubuhnya tidak stabil selama beberapa bulan belakangan.

"Ya udah jelas lah ketahuan apa yang harus dihindari, udah lega. Yang darah agak saya takut, jarak satu sampai dua minggu cepat berkurangnya. Jadi konsen ke darah dulu," jelasnya.

Usai berobat ke Singapura, Ruben Onsu mengaku tak ingin membebani orang hingga pasrah dan meminta pertolongan sang pencipta. (Instagram @ruben_onsu)

Selama tiga bulan kedepan, suami Sarwendah Tan itu tidak boleh jatuh atau kepalanya tak boleh terbentur, hal tersebut adalah pantangan dari dokter.

"Makanan engga ada kendala. Makan makanan yang enak karena kalau kita happy, ya cara kerja diri lebih bagus," ungkapnya.

Baca juga: Tetap Profesional Kerja Meski Idap Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu: Lakukan yang Terbaik Aja

Ruben Onsu merasa kondisi tubuhnya terus membaik setelau berobat ke Singapura. Hal yang ia lakukan saat ini adalah meyakini diri bisa sembuh.

"Jadi yakin, optimis pasti sembuh," ujar Ruben Onsu.

Bisakah Empty Sella Syndrome Penyakit Langka yang Diidap Ruben Onsu Sakit Sembuh?
Presenter televisi Ruben Onsu diketahui mengidap penyakit langka empty sella syndrome (ESS).

Mengutip mountsinai.org, ESS merupakan kondisi di mana kelenjar yang bernama pituitary atau kelenjar yang berukuran sebesar kacang yang ditemukan pada dasar otak menyusut atau menjadi rata.

Penyakit ini menyerang otak hingga penyempitan sumsum tulang belakang.

Suami Sarwendah ini mengetahui penyakit tersebut saat menjalani proses pengobatan di Singapura.

Bisakah penyakit tersebut disembuhkan?

Dilansir dari Cleveland clinic, empty sella syndrome tidak mengancam jiwa. Penyakit tersebut dapat diobati dengan obat hormon dan terkadang operasi.

Dalam beberapa kasus ienyakit empty sella syndrome ini tidak menyebabkan gejala apa pun.

Baca juga: Gejala Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Ketika pemeriksaan ditemukan empty sella syndrome namun kelenjar pituitari berfungsi dengan baik, maka tidak memerlukan perawatan.

Empty sella syndrome (ssl.adam.com)

Namun jika sebaliknya kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik karena empty sella syndrom (ESS), maka pengobatan yang akan dijalani adalah mengobati kadar hormon abnormal, tergantung pada hormon mana yang terpengaruh.

Kemudian juga saat empty sella syndrom (ESS) menyebabkan cairan serebrospinal atau cairan yang berfungsi untuk melindungi otak bocor dari hidung, maka mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki sella tursika atau cekungan berbentuk sadel pada tulang sphenoid yang berlokasi di tengah fossa kranial terletak pada permukaan intrakranial dari tengkorak kepala.

Gejala

Empty Sella Syndrome memiliki beberapa gejala, yakni:

1. Masalah Ereksi

2. Sakit Kepala

3. Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi

4. Turunnya libido atau penurunan keinginan untuk berhubungan seks

5. Mudah lelah atau memiliki sedikit energi

6. Keluarnya puting susu.

Gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan, hingga mudah lelah.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini