Sesuai dengan konsepnya yang islami, para peserta bisa bisa memperagakan pakaian ala anak pondok.
Termasuk membuat peragaan tentang turunan serta perkembangan busana pesantren.
"Santri Putra Putri. Dan jd ajang tampil2. Hehehe. Cabang2 rumah tahfizh...Berbagai usia...
Trmasuk unit2, dan pimpinan2. Hehehe.
Memperagakan semua pakaian ala pondok dan turunan serta kembangannya," sambung Yusuf Mansur.
Namun, Yusuf Mansur tak ingin ajang ini digelar di muka umum.
Jika jadi dilaksanakan, ia mengusulkan untuk tetap digelar dalam lingkungan pondok.
Agar nuansa ala Citayam bisa terbentuk, perlu menggunakan backdrop dan zebra cross buatan.
"Tp tetep dibuat senatural mungkin.
Dan dibuat zebra cross buatan, plus nuansa lampu merah, hehhee.
Pake bekdrop aja... Dan dijital2," tutup Yusuf Mansur.
Hingga berita ini diturunkan, tak diketahui kepada siapa pesan tersebut ditujukan.
Yusuf Mansur maupun Wirda Mansur sama-sama belum memberikan pernyataan resminya ke publik.
Jika benar akan dibuat Pesantren Fashion Week, bagaimana penyelenggaraannya kelak?
(Tribunnews.com/ Dipta)