Saat berjuang memperoleh restu, Ibnu sampai menyusul Samsidar ke Palu, Sulawesi Tengah.
Ketika itu Samsidar sedang berada di sana dan tidak diketahui kapan kepulangannya.
Ririn dan Ibnu bertekat untuk menyusulnya bersama.
"Kita beli tiket, berangkat langsung ke Palu," beber Ibnu.
"Apupun yang terjadi, gue mau dicuekin kek, dimarahin, gue udah ada pandangan kalau dimarahin gue harus ini," ungkap Ibnu.
Sesampainya di Palu, Ibnu langsung bertemu dengan Samsidar .
Responnya ketika itu pada Ibnu disebut sangat dingin.
"'Oh dateng ya, kapan datang'. Tipis-tipis bro, saya bingung, keringet dingin dong, waduh jurus apalagi yang harus aku keluarkan," sambungnya.
Saat itulah Ibnu meminta restu untuk menikahi Ririn.
"Jadi gini mamah, Ibnu serius sama Ririn, dan Ibnu mau menikahi Ririn jika memang diizinkan sama mamah," terang Ibnu.
Ibnu menilai, ketika itu raut wajah Samsidar belum terlihat memberikan jawaban positif.
"Tapi nenek dan ibu adik-adiknya ngasih support kepada Ibnu untuk banyak berdoa,"
Setelah mengobrol, Akhirnya Ibnu mengajak Samsidar makan siang bersama.
"Saat itu aku lupain Ririn, gue nempel sama ibunya," ujar Ibnu.