Semula Kolonel Bowers tidak menentang keputusan Nelson, kemudian Hal Spenser membujuknya untuk mengizinkan Nelson memimpin pasukan 595.

Kemudian pada 7 Oktober 2001 Nelson dan pasukannya berangkat ke Uzbekistan.

Nelsonn dan pasukannya dipilih untuk bergabung dengan aliansi pimpinan Abdul Rashid Dostum di utara.

Hal itu diketahui setelah mendengar pengarahan dan evaluasi dari COL Mulholland Komandan Group Pasukan Khusus ke-5.

Pasukan 595 disisipkan secara sembunyi-sembunyi ke Afghanistan dengan MH-47 Chinook pada 19 Oktober 2001.

Mereka mendarat di 40 mil selatan Mazar-l Sharif, kota terbesar keempat di Afghanistan dan juga benteng pertahanan Taliban.

Kemudian Nelson dan pasukannya bertemu dengan dostum di sana, dan pasukannya dibagi menjadi dua.

Enam orang dipimpin Nelson dan Dostum menuju pegunungan, sementara enam lagi dipimpin Spenser menetap di benteng yang berjuluk "The Alamo."

Baca juga: Junior Roberts Terpesona Pada Prestasi Prilly Latuconsina, Kini Bangga Bisa Jadi Lawan Main di Film

Dostum berusaha untuk merebut Afghanistan utara yang dikuasai Taliban di bawah pimpinan Mullah Razzan.

Razzan adalah pemimpin yang brutal yang memegang hukum syariat yang ketat, hingga tak segan mmbunuh beberapa orang termasuk keluarga Dostum.

Awalnya Nelson dianggap skeptis oleh Dostum, hingga suatu ketika ia membuat kesalahan fatal yang menyebabkan banyak korban.

Dostum menyembunyikan informasi berharga, karena ia merasa AS tidak sedia membayar harga potensial dari konflik itu.

Kemudian Nelson diberi tau oleh Dostum bahwa harus menggunakan hati dan pikirannya untuk menjadi seorang pejuang daripada prajurit.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?, dapatkah Nelson dan Dostum berhasil menjalankan misi.