News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Motif Pembunuhan Brigadir J, Diduga Berkait Harga Diri Ferdy Sambo sebagai Lelaki dan Perwira Tinggi

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Ferdy Sambo saat mendatangi Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022) (kiri) dan Brigadir J (kanan).

TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini motif pembunuhan Brigadir J masih tanda tanya.

Ada dugaan Ferdy Sambo sebagai tersangka otak pembunuhan Brigadir J belum sepenuhnya berterus terang mengenai motif pada penyidik.

Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Hermawan Sulistyo menduga demikian karena menyangkut harga diri sebagai laki-laki.

“Karena ini menyangkut harga diri laki-laki, harga diri perwira tinggi,” kata Hermawan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (10/8/2022).

Hermawan kemudian menyinggung pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut dugaan motifnya sensitif. Bukan untuk konsumsi anak kecil.

“Hanya ada satu tafsir, itu sexual harassment (pelecehan seksual). Ini yang mungkin membuat, karena ini menyangkut harassment (pelecehan) yang membuat tersangka itu tidak blak-blakan bicara,” ucap Hermawan.

Baca juga: Bharada E Dianggap Punya Peluang Bebas, Diperintah Irjen Ferdy Sambo Jadi Alasan Pembenar

Mengenai motif pembunuhan Brigadir J juga bisa digali keterangan dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Namun, istri Ferdy Sambo masih dalam kondisi terguncang, trauma, dan depresi.

Putri Candrawathi bahkan disebut malu untuk mengungkap kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Hal ini terungkap setelah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui Putri untuk melakukan asesmen.

Irjen Ferdy Sambo - Pakar ekspresi tanggapi soal pernyataan Irjen Ferdy Sambo yang meminta maaf atas meninggalnya Brigadir J (kolase Tribunnews)

Asesmen tersebut dilakukan pada Selasa (9/8/2022) siang di kediaman Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Namun, asesmen tersebut tak membuahkan hasil berarti.

LPSK menyebut, pihaknya masih mendapatkan informasi yang minim, sehingga asesmen psikologis mendalam belum memungkinkan untuk dilakukan.

Baca juga: Respons Pengacara Brigadir J soal Ferdy Sambo Tersangka: Apresiasi Kapolri Relakan Tangan Kanannya

“Beliau masih dalam kondisi yang belum memungkinkan untuk dilakukan asesmen lebih mendalam karena masih trauma dan kemungkinan besar depresi,” kata Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, Selasa (9/8/2022), mengutip Kompas TV.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini