TRIBUNNEWS.COM - Artis Marshanda sempat dibawa ke rumah sakit jiwa saat berada di Los Angeles, Amerika Serikat.
Marshanda mengaku perawatan kepada narapidana lebih baik dari pada perawatan pasien di rumah sakit jiwa.
"Aku sudah sering bilang, orang tuh nge-treat napi lebih better daripada orang nge-treat di rumah sakit jiwa," ucap Marshanda, dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official, Selasa (9/8/2022).
Menurut Marshanda, narapidana masih dianggap punya kewarasan sedangkan orang di rumah sakit jiwa dianggap sudah tak waras.
"Kalau orang napi itu kan masih dianggep ya udah dia masih punya kewarasan ya, kalau orang udah di rumah sakit jiwa kan udah dianggep 'lo udah gak waras, lo lebih rendah kastanya' gitu," tambah Marshanda.
Marshanda juga menggambarkan bagaimana perlakuan para perawat dalam merawat pasien di rumah sakit jiwa yang ia tempati.
Baca juga: Marshanda Tak Mau Tanggapi Keseriusan Raffi Ahmad Bayarkan Tagihan RSJ-nya di LA: Ah, Nggak Tahu
"Di sana tuh kita punya hak untuk menolak perawatan yang diberikan, dan aku melakukan itu. Aku bilang 'saya gak mau minum obat dari kalian, saya gak mau menerima suntikan dari kalian' dalam bahasa Inggris yang nadanya agak keras ya," kata Marshanda.
Melihat Marshanda berontak, para perawat menganggap bahwa ia bersikap agresif yang timbul dari riwayat penyakitnya.
"Mereka takut dengan omongan aku, dan mereka menganggap itu sikap agresif," tutur Marshanda.
Mantan istri Ben Kasyafani mengaku sampai disuntik obat penenang.
Padahal Marshanda melakukan itu dalam keadaan sadar.
"Iya (dalam keadaan sadar) dan langsung disuntik pakai obat penenang, aku cuma bilang 'I will stay calm' gitu," beber Marshanda.
Semenjak kejadian itu, Marshanda akui tak pernah memberontak lagi.
Ia patuh agar lebih cepat keluar dari rumah sakit jiwa.