News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pharel Silaban Gelar Kolaborasi Musik Klasik, Persona: Cerita Hati dan Gairah

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi tenor Indonesia Pharel Silaban menggagas satu kolaborasi dengan seniman lintas genre musik, tari, dan visual.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi tenor Indonesia Pharel Silaban menggagas satu kolaborasi dengan seniman lintas genre musik, tari, dan visual dalam sebuah pertunjukan bertajuk "Persona: Cerita Hati dan Gairah".

Dalam pertunjukan kolaborasi yang akan digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail Hall, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022, Pukul 19.00 WIB, Pharel menggandeng beberapa koleganya.

Mereka adalah pianis Edith Widayani, gitaris berprestasi Sandhya Widhi, penyanyi sopran Eveline Permadi, penyanyi bariton senior Harland Hutabarat dan Rainier Revireino, serta penari Irninta Dwitika.

“Pagelaran ini menawarkan terobosan baru dalam pementasan musik klasik di Indonesia berupa kolaborasi beberapa musisi serta seniman tari dan visual dalam mewujudkan Gesamtkunstwerk, sebuah konsep “Total Work of Art” dimana pertunjukan seni dikemas dalam estetika kreasi artistik yang padu, mencakup totalitas pengalaman musikal, visual, dan keragawian,” kata Pharel Silaban di Jakarta, Sabtu (20/8/2022).

Lulusan Royal College of Music London dan Eastman School of Music New York dan telah meraih berbagai prestasi di dalam dan luar negeri ini menjelaskan tampilan visual multimedia serta olah gerak tari akan ditampilkan terpadu sepanjang pementasan sebagai respons atas musik yang dibawakan.

Pharel mengutarakan “Persona: Cerita Hati dan Gairah” disusun dalam dua babak, yaitu (1) Hati dan (2) Gairah.

“Babak pertama (Hati) menarasikan perjalanan hidup seorang seniman yang melalui idealisme kreasi artistiknya berusaha mencari kebahagiaan sejati,” jelas Pharel yang melanjutkan studi doktoralnya di University of Kentucky, Amerika Serikat, untuk program studi Vokal tahun ini.

Babak ini mempersembahkan nukilan karya-karya vokal klasik Barat garapan komposer Georg Friedrich Händel, Vincenzo Bellini, Hermann Zilcher, Mátyás Sieber, Fernando Obradors, serta Mochtar Embut.

Baca juga: Iwan Fals Isyaratkan Ngedance Saat Kolaborasi dengan JKT48 dalam Sebuah Konser

“Babak kedua (Gairah) menarasikan visi dan harapan seorang seniman dalam meraih kebahagiaan sejati, antara lain, dengan menjaga kobaran api gairah dalam persahabatan dan cinta lestari,” katanya.

Babak ini mempersembahkan nukilan dari opera terkenal karya Giacomo Puccini, Georges Bizet, dan Gaetano Donizetti.

Kedua babak akan menampilkan kolaborasi berbagai seniman lintas genre yang dikemas dalam tata visual panggung dan dramaturgi arahan Pharel yang turut bertindak sebagai Show Director.

Menurut Pharel, beberapa tokoh musik Indonesia memberikan dukungan (endorsement) adanya pertunjukkan ini yaitu Catharina Leimena (Tokoh vokal klasik Indonesia), Aditya Setiadi (Musikolog dan pegiat budaya) dan Aning Katamsi (Tokoh musik seriosa).

Catharina Leimena menyambut baik inisiatif pertunjukan yang diinisiasi para musisi dan seniman muda dalam konser “Persona: Cerita Hati dan Gairah”.

“Dengan mengemas pertunjukan musik klasik eksperimental seperti ini, saya berharap ranah pertunjukan musik klasik dapat lebih memiliki warna ‘kekinian’ dan disambut oleh masyarakat yang lebih beragam. Saya percaya pertunjukan ini akan membuat simbiosis yang lebih baik dan cair antara seni dan masyarakat, khususnya di Jakarta,” ujar Catharina.

Aldentua Siringoringo, SH, yang menjadi penasihat kepanitaan juga menyambut baik pertunjukan yang digagas oleh Pharel Silaban.

“Dulu memang pecinta lagu klasik dan seriosa banyak. Bahkan, ada lomba khusus keroncong dan seriosa yang sangat diminati. Namun kehadiran musik seriosa ini memudar seiring datangnya genre dangdut, pop, dan lain lain yang menguasai dunia musik,” tutur Aldentua Siringoringo yang juga seorang advokat senior ini.

Hal ini terjadi, menurut Aldentua, karena musik seriosa klasik ini kesannya mengawang-awang atau jauh dari masyarakat. Ditambah lagi tidak ada upaya mendekatkan.

“Pertunjukkan ini merupakan inovasi dan kreasi bagaimana mendekatkan lagu seriosa ini yang dapat bercerita kepada masyarakat Indonesia. Melalui pertunjukan ini kita akan menikmati sebuah kolaborasi inovatif sehingga membuat seriosa itu tidak harus serius atau jauh, tapi dapat lebih dekat kepada masyarakat,” tandasnya.

IST
Penyanyi tenor Indonesia Pharel Silaban menggagas satu kolaborasi dengan seniman lintas genre musik, tari, dan visual dalam sebuah pertunjukan bertajuk "Persona: Cerita Hati dan Gairah".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini