Tiba-tiba ia mendapat tawaran mencuri karya maestro Raden Saleh yang dijaga ketat di Istana Negara.
Sesuai rencana, Piko membentuk tim yang beranggotakan Ucup (hacker), Sarah (atlet bela diri), Gofar (mekanik), Tuktuk (pembalap liar) dan Fella (bandar judi kampus).
Masing-masing mengincar uang yang ditawarkan sebagai imbalan dari pencurian tersebut.
Pelaksanaan rencana mereka dihadapkan dengan begitu banyak rintangan.
Rintang yang mereka hadapai berpeluang merenggut hal-hal berharga yang dimiliki seperti hubungan percintaan, persahabatan, hingga keluarga mereka.
Di tengah upaya melancarkan misi pencurian penuh risiko tersebut.
Mereka tidak tahu bahwa ada ancaman besar di balik pencurian lukisan itu.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)