"Tapi kan nggak maksimal kan sayang kan bisa dipakai banyak dengan lahan besar itu," tandas Ibu Monga.
"Ini Komplek Andara oke banget," imbuhnya.
"Tuh ini tanahnya gede banget, bayangin jadi perumahan atau apartemen keren ngga bu?" sahut Raffi.
Ibu Monga setuju dengan ide Raffi dan ia memberi masukan kepada kliennya.
"Harus jadi apartemen, karena sekarang anak-anak muda milenial dan ke bawah ngga ada tempatnya, jadi tetangga Raffi dan Nagita masa ngga ada yang ngga mau," papar Ibu Monga.
"Andara itu akses nya enak banget, karena ini optimal banget menurutku sih perfect ya, lokasinya juga deket dari sekolah" sambungnya.
Setelah berkeliling dan melihat masukan dari Ibu Monga, Raffi mulai tertarik untuk memulai bisni properti.
"Tapi oke juga ya, Bu ajarin dong Bu aku mau belajar Properti," beber Raffi.
Mendengar pernyataan dari Raffi, Ibu Monga dengan senang hati membimbing bisnis properti.
"Oh aku dengan senang hati dong, aku seneng banget pasti seru," ujar Ibu Monga.
Raffi meminta saran kepada Ibu Monga bisnis properti apa yang akan ia jalankan.
"Bu jadi gimana, ini kira-kira jadi apartemen kali ya," tanya Raffi.
Ibu Monga sebagai konsultan bisnis memberi masukan kepada Raffi.
"Harus jadi apartemen, kalau jadi rumah sayang, kalau apartemen kan tinggi dan fasilitasnya bisa banyak, bagus banget kalau lokasi udah ngga ada yang ngalahin," jawab Ibu Monga.