"Aku jadi tim, aku paling depan," ucapnya.
Dalam memaknai pernikahan, Janet dan Danu saling memahami satu sama lain dengan meredam ego masing-masing.
Mengingat bahwa mempetahankan sebuah pernikahan tidaklah mudah.
"Gimana caranya kita bisa bersama-sama meredam ego kita masing-masing, tinggal diatur aja kita tujuannya apa."
"Aku tuh sedikitnya sadar bahwa mempertahankan pernikahan itu nggak mudah," imbuh Janet.
Di sisi lain, Janet meyakini bahwa kesuksesan rumah tangga ditentukan oleh seorang suami.
"Ini kuncinya di suami, rumah tangga sukses, langgeng itu kuncinya di suami."
"Kalau dia bisa mempertahankan, berarti dia sukses menjadi imam yang baik."
"Aku bahagia itu berarti kamu berhasil, tapi kalau aku sedih, berarti dia gagal dalam membimbing aku sebagai seorang istri," sambungnya.
Janet pun tetap setia berada di samping Danu untuk menjadi panutan dalam hidupnya.
"Sekarang kamu ada di fase menuju imam panutan."
"Sekarang udah jadi imam, tinggal jadi panutan yang baik selamanya," tutup Jenita Janet.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Jenita Janet