Miracle in Cell No 7 versi Korea dengan Indonesia memiliki perbedaan pada latar tempat tinggal tokoh utama.
Dalam versi Korea, tokoh utama tinggal di pemukiman sepi penduduk.
Rumah yang ditinggali pun digambarkan sangat kecil dan hanya muat untuk anak perempuan dari tokoh utama tersebut.
Sementara versi Indonesia, tokoh utama tinggal di pemukiman padat penduduk di tepi rel kereta api.
3. Setting iklim
Sebuah scene dalam Miracle in Cell No 7 versi Korea menceritakan anak kecil yang terbaring tak sadarkan diri di tanah.
Rupanya, ia terpeleset salju dan kemudian meninggal.
Namun, karena di Indonesia tak ada musim salju, Miracle in Cell No 7 versi Indonesia tidak memungkinkan untuk mengambil setting di salju.
4. Hukum Indonesia dan Korea Selatan
Tentu, hukum yang digunakan dalam film ini tidaklah sama antara versi Korea dengan Indonesia.
Dalam versi Korea, tokoh utama mendapat hukumna penjara lantaran dituduh membunuh dan memperkosa anak kecil.
Namun, pada versi Indonesia, tokoh utama tak diceritakan secara detail layaknya versi Korea dengan menggunakan hukum Indonesia.
Miracle in Cell No 7 versi Indonesia menerapkan hukum fiktif dan nama penjara yang juga fiktif.
Hal ini bertujuan untuk menghindari tersinggungnya beberapa pihak dan demi keamanan.