Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dan pengacara Deolipa Yumara sudah menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres Metro Jakarta Selatan, terkait laporannya kepada Feni Rose.
Deolipa Yumara melaporkan Feni Rose ke polisi terkait pencemaran nama baik lewat media elektronik dan pesan singkat, yang menyinggung profesinya sebagai advokat.
Baca juga: Deolipa Yumara Polisikan Feni Rose Agar Tidak Sombong , Ini Duduk Perkaranya
Deolipa Yumara menduga Feni Rose mencemarkan nama baiknya, diduga karena sombong akan popularitasnya sebagai artis, sampai menilainya hanya mengaku-ngaku sebagai pengacara.
Ucapan Feni Rose ini menurut Deolipa dilontarkan dalam pesan singkat di Whatsapp.
Deolipa mengatakan punya buktinya.
"Ini pelajaran di entertain jangan jadi orang yang sombong kalau populer," kata Deolipa Yumara di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2022) malam.
Deo mengaku sudah memaafkan Feni Rose. Hanya saja kontaknya diblok, ketika ia ingin menyelesaikannya secara baik-baik.
Baca juga: Sidang Gugatan Deolipa Yumara ke Bharada E-Kabareskrim Polri soal Pencabutan Kuasa Kembali Ditunda
"Engga ada komunikasi, orang d blok. Jadi ya udah diselesaikan di kantor polisi saja," ucapnya.
Mantan pengacara Bharada E itu memastikan sudah memaafkan Feni Rose. Bahkan, ia memastikan akan mencabut laporannya di polisi dengan satu syarat.
"Kalau ketemu disini kita tanya maunya apa, mau minta maaf apa marah marah. Kalau minta maaf dan janji tidak melakukan lagi, kita lakukan restoratif justice dan berdamai dengan dia," jelasnya.
"Cuma jangan sekali-sekali ngancem lagi saya dan Tata Liem. Mari sama sama bekerja di entertain dengan baik," sambungnya.
Akan tetapi, Deolipa Yumara tak mau langsung menerima ajakan damai nantinya. Karena, ia ingin melihat kesungguhan Feni Rose dalam meminta maaf kepadanya.
"Kalau dia mau berdamai akan kejar kami berdua. Kami gak mudah dikejar dong. Aku akan lari terus sampai dia capek. Paling engga, kalau ada itikad baik, dia akan kejar kami," ujar Deolipa Yumara.