Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - - Penyanyi Shandy Septian berbagi cerita perjalanan audisinya, selama mengikuti ajang pencarian bakat Pop Academy (POPA) 2020-2021.
Shandy Septian mengaku mengikuti babak audisi pertama di POPA secara daring, karena kala itu pandemi covid-19 terus meningkat jumlahnya.
Baca juga: Gagal Move On Jadi Tema di Single Perdananya, Shandy POPA Sebut Ambil Pengalaman Orang Dekat
"Awalnya ikut tuh karena lagi pandemi gak ada kerjaan dan gabut. Akhirnya aku ikutan audisi POPA secara online. Aku kirim demo suaraku dan tim yang menilai," kata Shandy POPA saat berbincang di kantor redaksi Warta Kota, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).
Pria berusia 26 tahun itu pun berhasil lolos sampai audisi terakhir di Jakarta. Namun, hasil audisinya tidak langsung diputus tim POPA dan ia harus menunggu selama tiga mingggu kemudian.
Shandy bersyukur bisa lolos ke babak eliminasi dalam ajang POPA itu. Ia pun terbang ke Jakarta untuk mengikuti karantina.
"Terbanglah ke Jakarta. Aku dapat akomodasi tiket pesawat dan tempat tinggal. Tapi buat jajannya engga ada. Akhirnya aku pinjam ke teman Rp 200 ribu," ucapnya.
"Bukan cuma uang aku juga pinjam koper ke temanku," sambung pelantun Aku yang Tak Bisa itu.
Pria kelahiran Jambi, 30 September 1995 itu merasa sia-sia karena uang jajan yang ia pinjam tidak digunakan sampai ia memperoleh juara ketiga POPA.
"Karena di asrama karantina, aku dapat makan dan laundry gratis," sambungnya.
Alasan Shandy bela-belain meminjam uang untuk ikuti POPA, lantaran ia ingin mewujudkan mimpinya menjadi musisi dan orang terkenal.
"Sempat punya kepikiran jadi orang tajir melintir dan terkenal. Gak pernah ada keinginan jadi penyanyi waktu itu. Cuma ikut aja audisi karena gabut," jelansya.
Shandy Septian pun tak menyangka, ia berhasil memperoleh juara tiga dalam ajang pencarian bakat POPA, meski tak niat untuk menang.
"Pas jadi juara 3 ya gak nyangka aja bisa menang. Bersyukur banget," ujar Shandy Septian.