Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Lesti Kejora oleh Rizky Billar memasuki babak baru.
Pasca Rizky Billar ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT, Lesti Kejora justu mencabut laporannya.
Didampingi ayah, dan kuasa hukumnya, Sandy Arifin Lesti Kejora menggelar konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022).
Di hadapan awak media, Lesti Kejora mengungkap alasan dirinya mencabut laporan KDRT terhadap Rizky Billar.
Menurut Lesti, Rizky Billar sudah minta maaf kepada dirinya dan keluarga.
Bahkan Billar juga berjanji tidak akan melakukan kesalahannya lagi.
Baca juga: Lesti Kejora Sebut Rizky Billar Sudah Mengakui Perbuatannya dan Minta Maaf ke Ayah Mertua
Demi anak, Lesti sudah memaafkan kesalahan sang suami.
"Alasannya, anak saya. Karena mau bagaimanapun suami saya bapak dari anak saya," kata Lesti dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
"Dan beliau juga alhamdulillah sudah mengakui perbuatannya dan meminta maaf pada saya dan keluarga saya," sambung Lesti.
Ayah Lesti, Endang Mulyana membenarkan pernyataan putrinya.
Diakui Endang, Billar sudah minta maaf atas perbuatannya terhadap Lesti.
Sambil memeluk Endang, Billar memohon agar sang ayah mertua memaafkan kesalahannya.
"Alhamdulillah, dia (Billar) sudah merangkul saya dan meminta maaf," ucap Endang.
Endang juga mengungkap alasan dirinya memaafkan Billar.
Sambil menahan haru, Endang menyadari jika dirinya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Bapak tiga anak itu merasa sebagai sesama manusia harus saling memaafkan.
"Saya sebagai manusia biasa, mau salah apapun, insha Allah saya maafkan," sambung Endang dengan suara bergetar.
Baca juga: Cabut Laporan KDRT, Lesti Kejora: Bagaimanapun Dia Suami Saya, Bapak dari Anak Saya
Pernyaataan lengkap Lesti Kejora dalam konferensi pers dikutip dari tayangan live Facebook TribunStyle.com:
Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian karena begitu cepat menanggapi, dari saya melapor sampai prosesnya berjalan dengan lancar.
Pada akhirnya saya memutuskan untuk mencabut laporan suami saya.
Alasannya anak saya, karena mau bagaimanapun suami saya bapak dari anak saya dan beliau juga alhamdulillah sudah mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada saya dan keluarga, khususnya kepada orang tua, bapak saya.
Insya Allah keluarga saya, bapak, dan ibu saya, sangat begitu memaafkan perbuatan suami saya.
Insya Allah harapannya mudah-mudahan tidak akan terulang lagi, (saya) memaafkan.
Beliau sangat berhanji tidak akan pernah mengulangi lagi, sudah dituangkan di perjanjian dan beliau memohon kepada orang tua saya, meminta maaf dan sayapun insya allah memaafkan.
Allah itu kan Maha membolak-balikkan hati manusia, saya berserah sama yang punya hati suami saya.
Mau bagaimanapun beliau, beliau tetap adalah orang tua, bapak terbaik dari anak saya, insya allah.
Alasan Rizky Billar Tetap Ditahan Meski Lesti Sudah Cabut Laporan KDRT
Meski laporan telah dicabut, proses hukum tetap berjalan, Rizky Billar bahkan masih harus menjalani masa tahanan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi ungkap alasan Rizky Billar masih ditahan meski Lesti Kejora sudah cabut laporan.
Nurma menyebut, penahanan terhadap Rizky Billar tetap harus dilakukan.
Pasalnya, surat penahanan telah diterbitkan oleh kepolisian.
"Jadi penahanan sudah kita terbitkan ya, itu jelas, jadi kita tidak bisa berandai-andai."
Baca juga: Hotma Sitompul Tantang Kapolres, Tak Terima Rizky Billar Ditahan Meski Lesti Nangis Cabut Laporan
"Jika penerbitan surat penahanan sudah kita terbitkan itu jelas harus kita lakukan," terang Nurma dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (14/10/2022).
Nurma menegaskan jika proses hukum harus tetap berjalan meski Lesti sudah cabut laporan.
Apabila benar terjadi perdamaian maka harus melalui delik aduan.
"Untuk yang jelasnya itu di delik aduan. Jika memang ada perdamaian, kemudian ada pencabutan itu semua bisa selesai ya. Tapi tetap dengan proses yang ada," sambung Nurma.
Lebih lanjut Nurma menyampaikan jika keputusan dibebaskannya Billar merupakan wewenang penyidik.
"Jika memang ada perdamaian kemudian, nah itu nanti wewenang ada di penyidik," tutup Nurma.
(Tribunnews.com/Dipta/ Pravitri Retno W)