News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanda Hamidah Ceritakan Suasana Mencekam saat Rumah Keluarganya di Kawasan Menteng Digusur

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanda Hamidah ketika ditemui di kediaman keluarganya, di Jalan Ciasem, Raden Saleh, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wanda Hamidah menceritakan kejadian saat rumah keluarganya di kawasan Menteng Jakarta Pusat digusur beberapa waktu lalu.

Ia menggambarkan kondisi dan situasi kala rumahnya berusaha diratakan pada 22 September 2022.

Baca juga: Wanda Hamidah Sebut Aksi Penggusuran Rumah Keluarganya Tak Manusiawi, Kerabatnya Terinjak-injak

Upayanya sedikit membuahkan hasil tatkala ia berusaha untuk terus mempertahankan kediaman milik keluarganya itu.

Menurut Wanda Hamidah, penggusuran lingkungan rumahnya kala itu sangat mencekam.

Sebab sejak pagi, mobil-mobil alat berat telah didatangkan untuk menghancurkan rumahnya.

Bahkan ia menyatakan kejadian tersebut seperti peperangan.

Momen tersebut pun sempat diabadikan oleh wanita berusia 45 tahun itu.

"Kemarin itu mencekam ya, udah kayak perang ya," ujar Wanda Hamidah di kediamannya, Jumat (14/10/2022).

"Pagi-pagi jam 6 itu udah ada bulldozer ya. Saya sempat sudah rekam untuk penghancuran rumah itu," jelasnya.

Baca juga: Rumah Keluarganya Dikosongkan Paksa, Wanda Hamidah Sebut Itu Upaya Abuse of Power

Selain itu proses penggusuran tersebut menurutnya seperti penghuni liar yang telah membangun bangunan tanpa izin.

"Framming di sana kita kayak penghuni liar. Kami punya dokumennya karena pengujian gelar perkara di pengadilan, makanya kami nggak posting bukti di mana-mana," tegas Wanda Hamidah.

Hingga kini Wanda Hamidah dan keluarga masih tetap memperjuangkan keberadaan rumah yang ditempati keluarganya itu.

Walaupun kondisinya maupun keluarga diselimuti rasa lelah hingga gangguan psikis dan mental.

Duduk Perkara Eksekusi Rumah Wanda

Duduk perkara rumah Wanda Hamidah yang dieksekusi Satpol PP DKI Jakarta akhirnya terungkap.

Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat, Ani Suryani, mengatakan eksekusi dilakukan lantaran Wanda Hamidah hanya memiliki surat izin penghunian (SIP) yang masa berlakunya sudah habis sejak 2012 silam.

"Dia sifatnya menyewa. Dia setiap tahun membayar. Tapi yang mempunyai SIP ini sudah mati di 2012," jelas Ani Suryani saat dikonfirmasi, Jumat (14/10/2022).

Ani menjelaskan pemilik tanah dan bangunan tersebut awalnya memiliki sertifikat hak guna bangunan (HGB) namun masa berlakunya habis pada tahun 1990.

Pada saat SHGB tak diperpanjang maka otomatis tanah tersebut kembali menjadi aset negara.

"Pada saat tanah negara, ini kan beban siapa saja boleh meningkatkan (status lahannya). Nah, penghuni di sini tidak melakukan itu," ujarnya.

Akhirnya pada 2010 silam, Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno membeli lahan tersebut dari pemilik HGB sebelumnya.

Baca juga: Rumah Keluarganya Dikosongkan Paksa, Wanda Hamidah Sebut Itu Upaya Abuse of Power

"Kemudian diterbitkan (SIP) karena ini tanah negara. Yang (punya) SIP ini dia (Wanda Hamidah), tetapi sebagai penghuni dan SIP sudah mati sejak tahun 2012," kata dia.

Ani menyebut Japto tercatat memiliki lahan seluas 1.400 meter persegi dan di atas lahan tersebut berdiri empat rumah yang salah satunya ditempati oleh Wanda Hamidah.

Mediasi sejatinya sudah dilakukan sejak 2012 silam, saat SIP yang dimiliki Wanda kedaluwarsa.

Namun, mediasi tersebut tak membuahkan hasil sehingga Japto sempat mengajukan somasi sebanyak tiga kali.

"Sudah dimediasi selama 10 tahun, tapi (Wanda) tidak berkenan dan dilakukan upaya somasi (oleh Japto)," kata dia.

Sebelumnya, kediaman artis Wanda Hamidah yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dieksekusi petugas Satpol PP.

Proses eksekusi ini dibagikan eks anggota DPR RI ini di instagram pribadinya (@wamda_hamidah).

Dalam unggahannya itu, Wanda menyebut, proses eksekusi dilakukan atas perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Pemkot Jakarta Pusat.

Wanda Hamidah pun meminta perlindungan hukum kepada Presiden Joko Widodo hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit atas dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan Pemprov DKI terhadap dirinya.

"Kami mohon perlindungan hukum atas tanah dan rumah yang kami tinggali dari tahun 1960 dari dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan Walikota Jakarta Pusat atas perintah Gubernur DKI Jakarta yang 3 hari selesai masa jabatannya, yang memaksa melakukan pengosongan dengan memerintahkan satpol PP, damkar, mengirim buldozer, truk-truk, dan banyak lagi lainnya tanpa melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," tulis Wanda Hamidah dalam unggahan itu dikutip TribunJakarta.com, Kamis (13/10/2022).

Proses eksekusi ini diprotes keras oleh Wanda lantaran dinilai dilakukan tanpa putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Baca juga: PROFIL Wanda Hamidah Aktris Senior yang Rumahnya Dieksekusi Puluhan Satpol PP, Ini Jejak Kariernya

Eksekusi yang dilakukan terhadap rumah Wanda Hamidah ini pun dibenarkan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin.

Walau demikian, Arifin enggan menanggapi lebih jauh perihal proses eksekusi tersebut.

"Itu bisa ditanyakan ke Wali Kota Jakarta Pusat, Satpol PP sebagai salah satu unsur yang ada di sana, ikut serta dalam rangka penanganan yang berkaitan dengan peraturan daerahnya," ucapnya saat dikonfirmasi.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, proses eksekusi juga melibatkan personel TNI-Polri.

Proses eksekusi pun dilakukan atas rekomendasi dari Wali Kota Jakarta Pusat.

"Itu semuanya kegiatannya dari tiga kota. Jadi, saya takut enggak pas karena pak wali yang ngeluarin surat peringatannya," kata Arifin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini