TRIBUNNEWS.COM - Ustaz Solmed menyadari rumah tangganya dengan April Jasmine yang berjalan 10 tahun tetap menemui konflik.
Meski sudah cukup lama berumah tangga, Ustaz Solmed dan April Jasmine masih sering mendapatkan persoalan.
Kendati demikian, rumah tangga Ustaz Solmed dan April Jasmine tetap harmonis hingga saat ini.
Dikutip dari YouTube Cumicumi Selasa (25/10/2022), Ustaz Solmed mengatakan kunci keharmonisan adalah menghargai marah.
"Kami juga tidak lepas dari konflik, kami tidak lepas juga dari persoalan."
"Tapi kemudian orang bilang 10 tahun bertahan itu resepnya apa, ya mungkin di antaranya belajar menghargai marahnya."
"Selama ini orang dihargai karena baiknya, kita hargai saat marahnya," terang Ustaz Solmed.
Baca juga: Sebulan sebelum Ayah April Jasmine Wafat, Ustaz Solmed Rasakan Perubahan, Sebut Masih Bisa Bercanda
Menurut Ustaz Solmed, marah dapat menjadi ungkapan rasa sayang pasangan.
"Karena bisa jadi marah itu adalah ungkapan, ungkapan sayang, ungkapan cinta, ungkapan perhatian."
"Jadi coba diubah mindset bahwa marahnya pasangan itu bukan karena benci," ucapnya.
"Tapi karena dia perhatian, artinya marah dalam hal-hal yang tidak fisik ya."
"Buat saya tanda cinta dia, tanda sayang dia, sayang ke saya, sayang ke anak," sambungnya.
Terlebih bagi pasangan yang menikah di usia muda biasanya masih kurang memiliki bekal untuk menjalani pernikahan.
"Yang namanya orang nikah muda itu kadang-kadang bekal untuk menjalani pernikahannya minim banget."
"Jadi, aku juga merasakan marah, emosi sama suami, tapi alhamdulillah kita harus saling menasehati ya," ujar April Jasmine.
April mengaku bahwa suaminya biasanya bersikap diam saat dirinya marah.
"Contoh kata misalkan istrinya lagi marah, suaminya harus redam, diem dulu."
"Jadi jangan fast respons, karena kalau istrinya marah, suaminya ikut marah, setan itu udah campur tangan ya, bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," bebernya.
Hal tersebut justru menjadi pelajaran untuk April.
"Aku tuh banyak diajarin sama ustaz, aku lihat ustaz nyontohin saat aku marah tuh diem."
"'Aku jadi kayak ngomong sendiri ya', oh ya udah berhenti, terus nanti aku jadi belajar."
"Suatu saat marah ya aku juga diem dulu," jelasnya.
Di sisi lain, Ustaz Solmed juga menilai bahwa sikap marah juga dapat sebagai sebuah pelampiasan.
"Kadang-kadang marah, sebel itu kayak pelampiasan."
"Tapi kalau tidak direspons terlalu jauh, cukup sampai di lelah dan capeknya ngomong," paparnya.
"Yang repot tuh kalau udah direspons, selesai itu barang."
"Yang satu merespons dengan bantahan, yang satu kembali merespons dengan tuduhan," tutup Ustaz Solmed.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Ustaz Solmed