News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sinopsis Film Force Majeure, Ketika Cinta Diuji Saat Melewati Masa Sulit

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan trailer film Force Majeure karya sineas Ruben Ostlund.

TRIBUNNEWS.COM - Film Force Majeure karya sineas Ruben Ostlund bisa jadi tontonan alternatif untuk mengisi waktu luang.

Film yang dirilis dengan judul internasional "Turist" ini membahas cinta diuji saat melewati masa sulit. Apalagi fase sulit itu terkait nyawa.

Ego kadang meledak di sana. Cinta kemudian dipertanyakan eksistensinya.

Berawal saat pasangan suami istri Tomas (Johannes Bah Kuhnke) dan Ebba (Lisa Loven Kongsli) mengajak putra-putri mereka, yakni Vera (Clara Wettergren) serta Harry (Vincent Wettergren) liburan ke resor mewah French Alps.

Liburan pada awalnya menyenangkan. Suatu pagi, mereka sarapan menghadap bukti berlapis es. Mendadak terdengar suara gemuruh.

Beberapa detik kemudian salju longsor. Harry histeris ketakutan.

Baca juga: Sinopsis Film Blind, Kisah Perselingkuhan Sosialita dengan Novelis Tuna Netra, Malam Ini di Trans TV

Apes, salju dari ketinggian 50 meter rontok hingga nyaris menerjang restoran. Ebba refleks melindungi Vera dan Harry.

Tomas justru pergi membawa sarung tangan dan ponsel yang dipakai merekam longsoran salju. Mendapati fakta ini, Ebba naik pitam. Pertengkaran keduanya meledak di depan kamar hingga Vera dan Harry ketakutan.

Di tangan Ruben Ostlund, tema simpel ini berkembang menjadi drama keluarga yang bikin kepikiran. Sang sineas menempatkan kita sebagai saksi kejadian suami kabur saat nyawa istri dan anak terancam.

Aksi kabur ini tak dibingkai dengan kamera closeup atau adegan super-detail tapi kita tahu, tak ada perlindungan dari kepala keluarga dan karenanya, penonton merasa ini janggal.

Yang bikin Force Majeure makin menggigit, tak ada antagonis di sini. Kepada Ebba, kita berempati. Kepada Vera dan Harry, kita maklum kenapa emosi mereka kian labil.

Sementara kepada Tomas, penonton tak bisa benci melainkan penasaran dan bertanya, “Kenapa sih lo ngeles? Ada masalah psikiskah sampai kelakuan lo begini banget?”

Force Majeure tipe drama yang tak butuh banyak pemain.

Empat pemeran pendukung di luar lingkar keluarga Tomas muncul dengan fungsi jelas. Ada yang berfungsi sebagai pembanding hubungan dengan pasangan hingga merasakan impak sikap karakter utama.

Interaksi para tokoh yang intens dibekali dialog tajam membuat tokoh-tokoh dalam dunia Force Majeure berproses dan berkembang. Sifat asli mereka makin kentara di babak akhir.

Emosi penonton diaduk. Audiens dikondisikan memikirkan banyak hal sebelum membuat penilaian akhir terhadap para tokoh.

Force Majeure dengan naskahnya yang kuat mengikat penonton sejak menit awal.

Pasalnya, hari pertama liburan, semua asyik. Hari kedua, semua yang indah berubah jadi buram lalu runyam. 

Force Majeure mengajari kita, rencana liburan memang selalu indah. Eksekusinya belum tentu. Ada faktor eksternal (yang biasanya) di luar kendali kita.

Saat liburan, sifat asli seseorang biasanya tampak. Ada ego. Harapan.

Kemampuan meng-adjust kondisi yang tak sesuai rencana dan sebagainya. Semua ini tergambar gamblang dengan ending elegan.

Film Force Majeure tayang di platform streaming KlikFilm mulai 7 November 2022. 

Film ini punya rekam jejak ciamik di kancah festival. Menang di Festival Film Cannes, ia dinominasikan di Golden Globe Awards dan BAFTA untuk Film Berbahasa Asing Terbaik.

Namun, komite Oscars kala itu tak meliriknya. Jika punya waktu senggang dan ingin mengulik koleksi film lawas di OTT, Force Majeure dengan alur yang ringan layak tonton. Berikut resensi film atau review film Force Majeure.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini