Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - - Dangdut dianggap sebagai salah satu musik asli di Indonesia tanpa adanya campuran dari dunia manapun.
Bahkan, musik dangdut dianggap sangat merakyat, lantara disukai dan digemari oleh masyarakat kalangan menengah kebawah.
Namun lewat sebuah karya, para pelaku musik dangdut terus bersemangat untuk menyamaratakan statusnya dengan genre pop, rock, jaz, regea, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Feel Koplo dan Ndarboy Genk Guncang Panggung Soundrenaline 2022 di Bawah Terik Matahari
Satu diantara pelaku musik dangdut adalah Helarius Daru Indrajaya lewat nama panggungnya Ndarboy Genk.
Ndarboy Genk pun kerap melestarikan musik-musik dangdut selama ini.
Apalagi Daru bertahan lewat karya-karya menggunakan bahasa Jawa.
Daru berbagi cerita perjuangannya selama ini menaikan musik dangdut bersama Ndarboy Genk. Ia mengaku tak sulit karena dangdut sudah memiliki pendengarnya sendiri.
"Dulu kan dangdut ada di nikahan dan sebagainya, memang dangdut engga ada matinya. Dari dulu segmen dangdut sudah ada," kata Daru Ndarboy Genk ketika ditemui di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca juga: Ayu Ting Ting Borong Tiga Piala di Anugerah Dangdut Indonesia
Meski sudah ada pendengarnya, pria asal Bantul, Yogyakarta itu mengaku sampai manggung disebuah musik komunitas yang diminati para pecinta metal, punk rock, dan hardcore.
"Dulu aku sampai kolektif ini musisi Indie manggung di acara musik underground. Kami tidak malu, jalanin aja demi mengangkat nama kita dan musik dangdut," ucapnya.
Dengan perjuangannya sampai membuat dirinya terkenal dan dangdut jadi genre musik yang diminati semua kalangan, Daru mengaku tak ada formulanya.
"Kita gak label. Bener bener the power of gusti Allah. Kita promo dan prescon aja gak pernah. Ya memang penikmatnya sudah ada," jelasnya.
Daru juga bersyukur karena para musisi dangdut bisa tampil disebuah Pentas Seni sekolahan, acara kampus, hingga festival musik dengan tanpa batasan genre.
Baca juga: Saat Ndarboy Genk Curhat ke Moeldoko Soal Royalti Cover Lagu
"Festival sebagai wujud pelaku seni tidak mengkotak-kotakan genre musik. Dulu sering terjadi kan fans a dan b gabisa bland. Sekarang event festival gak ada gap penggemar," terangnya.
"Mau dengerin lagu rock, regea, pop, dan dangdut semua nyampur. Penonton dapat experience," sambungnya.
Akan tetapi, Daru Ndarboy Genk merasa yang susah saat ini adalah bagaimana musisi dangdut bisa tetap konsisten menampilkan karya-karya mereka.
"Bagiku intinya jangan malu lah," ujar Daru Ndarboy Genk.