TRIBUNNEWS.COM - Kakak mendiang Laura Anna, Greta Irene membongkar aksi KDRT yang dilakukan sang ayah yang akrab disapa Papa Gabor.
Selama ini bungkam, Greta Irene mengaku mendapatkan kekerasan, baik secara fisik dan mental dari ayahnya sendiri.
Menurut wanita yang sering disapa Irene ini, sang ayah yang sempat sakit selama sembilan bulan dan kini telah sembuh justru seolah tak tahu terima kasih.
Baca juga: Peringati Ulang Tahun Mendiang Laura Anna, Greta Irene Kenang Momen Kelumpuhan sang Adik
Papa Gabor disebut menghina hingga meludahi dirinya, sang ibu, hingga adik-adiknya.
Bahkan, rupanya aksi KDRT yang dilakukan Papa Gabor sudah terjadi sejak Laura Anna masih hidup.
"Makasih ya yang sudah menghujat. Semoga hidup kamu baik-baik aja tanpa harus merasakan jadi istri korban KDRT yang dirasakan oleh Mama Amel bertahun-tahun," tulis Irene saat membalas hujatan dari warganet.
Ia mengatakan mendapatkan tekanan berupa fisik hingga mental dari ayahnya.
"Tekanan mental dan fisik yang aku, Laura, adik-adik aku terima (emoji kedua tangan menyatu)," tandasnya.
Meski demikian, Irene tak memungkiri merasa kasihan pada ayahnya itu.
Namun, sebagai anak tertua, ia lebih kasihan pada ibu dan adik-adiknya atas perlakuan ayahnya.
"Oke, aku setuju kasihan, tapi aku lebih kasiahn sama mama, aku, dan adik-adik aku yang jadi korban penghinaan dan penganiayaan setiap hari. Dikatain pelacur, diludahin, dll," tukas Irene.
Ia menggambarkan kelakuan ayahnya yang tak tahu terima kasih.
"Padahal pas dia sakit selama sembilan bulan kita urusin. Berak dia yang di mana-mana, tabung oksigen, banyak deh sembuh dia malah makin ngehina dan ngeaniaya kita," tambahnya.
Menurut Irene, selama menikah dengan ibunya, Papa Gabor juga tidak memberi nafkah.