Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bipolar ternyata dapat diturunkan orangtua kepada anak.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Dokter jiwa dr. Ika Sri Nurtantri, Sp.KJ.
"Beberapa penelitian, secara genetik, beberapa kromosom bisa berkaitan dengan kondisi ini. Di antaranya koromoson 4,5,6,8,11,21 ini bisa terjadi atau bisa diturunkan," ungkapnya pada siaran radio kesehatan, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Berikut Faktor Internal dan Eksternal yang Picu Kambuhnya Bipolar
Selain itu, kata dr Ika, yang faktor risiko juga dapat dipengaruhi dari pola asuh atau parenting.
"Misalnya orangtua punya cenderung melakukan kekerasan, suka marah-marah, itu potensinya sudah ada," papar dr Ika lagi.
Lebih lanjut, dr Ika menjelaskan jika pola asuh demikian pun juga bisa melekat pada keseharian si anak.
Secara tidak langsung anak melihat dan mencontoh orangtua yang suka marah-marah.
"Akhirnya dia justru melihat mencontoh dari ayahnya. Oh jadi cara kalau menghadapi stres, cara dipilih adalah harus marah," katanya lagi.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Gangguan Bipolar, Disebabkan Faktor Biologis dan Genetik
Selain faktor lain yang cukup berpengaruh adalah adalah bagaimana cara orangtua mengajarkan pada anak tentang mengelola masalah.
Jika sedari dini anak dikenalkan dengan merespons masalah lewat kemarahan, maka anak bisa terpicu.
Namun tidak semua anak dengan pola asuh demikian bisa menjadi bipolar.
Terkadang anak malah terpicu ingin menjadi sosok yang lebih baik.
Selain itu tidak semua orangtua yang mengalami bipolar, anak pun demikian.
"Karena memang tidak serta merta genetik diturunkan. Tapi memang kebanyakan genetik sangat berpengaruh," pungkasnya.