News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Perjalanan Karier Nano Riantiarno, Wartawan dan Pendiri Teater Koma yang Meninggal Dunia

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah perjalanan karier pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno.

Kemudian ada beberapa tulisan lain, seperti 'Ranjang Bayi' dan 18 fiksi, kumpulan cerita pendek, diterbitkan Kompas, 2005. Roman Primadona, diterbitkan Gramedia 2006.

Selain itu, Nano juga menulis dan menyutradarai empat pentas multi media kolosal, di antaranya Rama-Shinta (1994), Opera Mahabharata (1996), Opera Anoman (1998), dan Bende Ancol (1999).

Perkenalkan Teater Indonesia di Luar Negeri

Pada 1990, Nano membacakan makalah Teater Modern Indonesia di Universitas Cornell, Ithaca, AS.

Ia juga membacakannya di kampus-kampus wilayah Sydney, Monash-Melbourne, Adelaide, dan Perth tahun 1992.

Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pagi setelah lama dikabarkan sakit hingga dirawat di rumah sakit.

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus Riantiarno, di rumah beliau, pada pagi hari, Jumat, 20 Januari 2023, pukul 06.58 WIB," bunyi kabar duka yang diterima Tribunnews.com, Jumat (20/1/2023).

Saat ini, Nano disemayamkan di Rumah Duka di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya 15, Bintaro, Jakarta.

Pemakamana rencananya akan dilaksanakan besok.

"Penguburan almarhum direncanakan Sabtu, 21 Januari 2023, sebelum pukul 12.00 WIB siang, di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor," demikian bunyi pesan diterima Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/Katarina Retri/Anita K Wardhani) (Tribun Style/Gigih Panggayuh Utomo)

Berita lainnya terkait Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini