News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Adaptasi dan Remake Jadi Tren, Vino G Bastian Anggap Dunia Sinema Berlomba Kejar Kualitas

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vino G Bastian saat berbincang di kantor redaksi Tribunnews.com Network, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023) bersama Adipati Dolken.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah 18 tahun terjun ke dunia akting, Vino G Bastian menjadi aktor kenamaan Indonesia yang sudah memainkan peran apapun.

Tak hanya mementingkan kariernya saja, Vino G Bastian juga terus mengikuti perkembangan industri perfilman selama lima tahun belakangan ini.

Baca juga: Vino G Bastian Tak Beban Main di Film Remake Bayi Ajaib, Beri Sentuhan Kumis untuk Mantapkan Peran

Vino G Bastian menyadari, selama lima tahun ini, para rumah produksi sering melahirkan karya film dengan mengadaptasi dari novel hingga meremake film yang sudah sukses.

Kendati demikian, Vino juga mengetahui ada beberapa rumah produksi yang melahirkan karya untuk bioskop Indonesia, dengan membuat dari cerita asli.

Tentu saja, pria berusia 40 tahun ini sadar, rumah produksi menggarap film dari adaptasi novel hingga remake film sukses, karena mengejar bisnis.

Tapi, Vino punya pandangan sendiri terkait film yang lahir dari adaptasi novel hingga remake, diluar dari keuntungan atau bisnis.

Baca juga: Sinopsis Bayi Ajaib, Remake Film Horor Tahun 80-an, Tayang 19 Januari 2023

"Ya benar belakangan ini film adaptasi dan remake sering terjadi. Tapi, memang suka atau tidak suka yang boomingnya remake," kata Vino G Bastian ketika ditemui di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Tapi kan yang remake sekalipun, bukan berarti mendompleng yang lama, banyak juga film remake yang ga berhasil, tapi banyak juga yang berhasil," sambungnya.

Dari sudut pandang Vino, rumah produksi yang remake atau adaptasi novel ke film, bukan hanya sebatas mementingkan bisnis, tapi mereka menaikan lagi kualitasnya.

Vino G Bastian ketika ditemui dalam gala premiere Bayi Ajaib, di kantor Falcon Pictures, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023) malam. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Karena memang sebagai penghargaan atau tribut untun karya yang dulu. Model versi remake atau adaptasi ini bukan cuman di indonesia saja, di luar pun tren nya seperti itu," ucapnya.

Namun, suami Marsha Timothy menilai adanya karya film remake dan adaptasi, menjadi tantangan bagi penulis skenario untuk menghadirkan karya original yang baik.

"Karena gini, kalau memang cerita original ini tidak bagus, maka penonton akan memilih dan menyukai film dari hasil remake atau adaptasi novel. Kalau film original storynya bagus, mereka bisa menciptakan target sendiri," jelasnya.

Bicara industri, Vino merasa setiap rumah produksi harus terus berinovasi, agar tetap menjaga eksistensi industri perfilman Indonesia.

"Karena kalau misalnya film kita yg nntn juga sedikit itu-itu aja, industri kita enggak akan bergerak," ungkapnya.

"Makanya, hadirnya film original story, remake, hingga adaptasi novel membuat industri perfilman semakin kreatif," sambungnya.

Oleh karena itu, Vino G Bastian meminta penonton tetap menghargai apapun karya film yang naik dan tayang di bioskop, karena proses produksi berjalan dengan cukup rumit.

"Buat saya enggak ada salahnya ketika kita meremake sebuah fikm toh bisa menjadi pilihan buat penonton, tontonan ada yang remake ada yang original. Balik lagi ke selera masing-masing," ujar Vino G Bastian. (ARI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini