Hasilnya sangat memuaskan. Banyak dari mereka setelah mencoba sistem D.O.A TRTO merasakan kelegaan luar biasa semenjak satu pertemuan pertama. Banyak dari mereka mengalami pola perubahan serupa. Yaitu beban mentalnya benar-benar hilang sepenuhnya. Bahkan setelah diwawancara dua tahun berikutnya.
"Saya dapat merasakan penderitaan mereka yang mengalami beban mental. Karena saya mengalami sendiri selama 10 tahun lebih," aku Rheo.
Setiap datang ke berbagai sistem perbantuan, kita selalu diajarkan bagaimana mencapai "Stage of Acceptance" atau penerimaan atas keadaan yang tidak pernah berubah.
Tapi ia selalu penasaran bagaimana untuk sepenuhnya terbebaskan tanpa harus menerima atau mengendalikan beban mental yang ada. Sampai akhirnya ia menemukan titik pembeda, yaitu "Stage of Liberation". Titik yang tidak pernah ditemukan langkah sistematisnya oleh sistem yang ada sebelumnya.
Stage of Liberation adalah titik sempurna ketika kita kembali ke masa dimana kita tidak punya beban emosi, seperti dahulu ketika kita lahir.
Di Jakarta, Jumat, 13 Januari 2023 lalu, Coach Rheo sempat membuka kelas belajar bersama Framework D.O.A TRTO. Diikuti lebih dari 20 peserta yang sebagian besar adalah dokter, psikolog, konselor, coach, trainer, dan psycho educator lainnya.
Dari proses belajar bersama tersebut banyak pandangan positif mengemuka. Pandangan tersebut antara lain dari Dokter Yovi Yoanita M.Kes FAARM, ABRAAM. "Ini orang jenius banget. Membuat semua yang susah jadi mudah, dan itu bukan hal mudah" ujarnya.
"Banyak orang kaget bisa dibantu secepat itu," ujar Psikolog Michael Christian M.A., M.Psi, "Rheo membuat ini benar-benar sistematis. Saya sangat suka sekali," kata Konselor Ugahary Riffung.
Komentar lain juga datang dari Asessor BUMN & Kementerian Keuangan RI, Linawati Lais. “Ini bisa dipelajari oleh siapa saja, semua orang butuh ini" ungkapnya.
"Satu sesi permanen membantu saya, berlalu setahun kemudian baik baik saja. Simple dan presisi," kata Dokter Dewi Indra Anggraeni M.Biomed AAM.
"Saya merasa kelegaan yang belum pernah saya rasakan. Tidak sampai 20 menit tadi coach bantu saya di depan," ujar Dokter Agnes Amd.RO,MM,MBA.
Coach Rheo mengaku bersyukur bertemu dengan mereka yang satu pandangan. Mau belajar bersama sistem ini mendalami lebih lanjut, untuk bisa membantu menyelesaikan beban emosi menahun dengan cara yang lebih efektif.
"Saya merasa terpukau atas kerendahan hati mereka. Meski beberapa dari mereka sangat senior. Mereka mau membuka hati melihat sistem ini lebih dalam lagi. Meski dari saya yang masih melanjutkan kuliah lagi dan belum lulus," tutur Coach Rheo.
Coach Rheo memang saat ini sedang melanjutkan studi di Jurusan Psikologi Universitas Pelita Harapan Jakarta. "Saya bersyukur di kampus ini bisa belajar banyak dari guru-guru hebat. Banyak dari mereka lebih hebat dari Sigmund Freud," katanya sambil tertawa.