Saking malunya, Shenina berniat untuk membakar buku fantasinya tersebut.
Lantaran Shenina tak ingin ada yang membaca buku tersebut.
"Oh iya aku lupa lagi naruh di mana, semoga nggak ketahuan sama siapa-siapa, karena pengin aku bakar," lanjut Shenina sambil tertawa.
Baca juga: Rekomendasi Tayangan Terbaru Netflix Februari 2023, Ada Dear David, Inang dan You: Season 4 Part 1
Menurut Shenina, cara Lucky tersebut cukup ampuh untuk membuat dirinya lebih mendalami peran.
"Unik sih menurut aku, karena aku jadi lebih mengerti rasanya jadi Laras sih," tutup Shenina.
Mengusung Alur Cerita yang Tak Biasa
Lucky menyebut Dear David mengusung tema yang tak biasa.
Cinta segitiga, krisis identitas, eksplorasi seksualitas, serta persimpangan hidup remaja dengan media sosial jadi benang merah yang menjahit cerita coming-of-age ini.
Perjalanan ketiga karakter utama akan saling beririsan dan mendorong ketiganya untuk menerima serta lebih mencintai diri sendiri.
“Dear David membicarakan hal yang sangat universal, yaitu menerima dan mencintai diri sendiri, walau bungkusnya memang film remaja,” terang Lucky.
“Terutama bagi remaja dan di dalam media sosial, mereka selalu membandingkan diri dengan orang lain dan selalu ada tekanan mereka hadapi.
Sementara gagasan untuk menyayangi diri sendiri sudah agak jarang dan sulit dilakukan,” sambung Lucky.
Produser Palari Films, Muhammad Zaidy menyebut ide cerita Dear David datang dari sang penulis, Winnie Benjamin.
Winnie Benjamin kerap terinspirasi dari kehidupan pribadinya dalam menulis.