"Jadi kamu hanya bertemu betul-betul di hari pernikahan saja," jelasnya.
Peggy mengaku melangsungkan pernikahan dua jam kemudian setelah mereka bertemu.
"Dua jam kemudian kami melaksanakan pernikahan sesuai dengan konsep syar'i kan."
"Yang paling sesuai dengan konsep syar'i kan yang demikian, jangan dibikin ribet."
"Karena syariatnya juga mudah, ada wali, kemudian ada saksi," paparnya.
Meski taaruf, Peggy tidak merasa terkejut sama sekali.
"Tidak ada keterkejutan apa-apa, termasuk soal proses taaruf yang sangat singkat."
"Pertemuan yang hanya baru terjadi pada hari pernikahan."
"Semua itu buat teteh bukan suatu keterkejutan," sambungnya.
Peggy percaya semua ini merupakan rencana dari sang pencipta.
"Itulah iman dan takwa kepada Allah yang memang harus kita jalankan sebagai hamba Allah yang menyatakan bahwa diri kita beriman kepada Allah."
"Jadi ya meyakini bahwa semuanya memang ada di tangan Allah, kalau Allah nggak mau, nggak akan terjadi," ujarnya.
Diketahui, Abdul Jabbar sudah lama tinggal di New Zealand dan berbisnis di sana.
"Beliau juga domisili sudah berpuluh tahun di New Zealand, semua bisnisnya, usahanya di sana."
"Kemudian juga amanah-amanah dakwahnya, baik di Majelis Ulama di New Zealand, Badan Amil Zakat di sana, macam-macam lah amanahnya, masya Allah."
"Selain juga memang beliau seorang scientist, semua pendidikannya diselesaikan di New Zealand," tutup Peggy Melati Sukma.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Peggy Melati Sukma dan Reza Abdul Jabbar