TRIBUNNEWS.COM - Bernard Cheng tak pernah menyangka Abby Choi, sahabatnya, meninggal dengan cara sangat tragis.
Abby Choi dibunuh. Tubuhnya kemudian dimutilasi. Beberapa bagian tubuhnya hingga kini belum ditemukan.
Bernard tak pernah bisa membayangkan bagaimana seorang yang baik dan penuh cinta seperti Abby Choi berakhir dengan cara seperti itu.
"Saya tidak pernah membayangkan seseorang yang begitu baik, begitu penuh cinta, begitu polos, seseorang yang tidak melakukan hal buruk akan dibunuh seperti ini," kata teman Choi, Bernard Cheng kepada Associated Press.
"Hati saya masih berat. Saya tidak bisa tidur nyenyak," lanjutnya.
Baca juga: Sahabat Abby Choi dari Indonesia Ungkap Chat Terakhir dan Kenang Momen Kebersamaan
Penata rambut Yohann Jouvanceau yang bertemu Abby Choi dalam pemotretan untuk sampul majalah mode yang terbit awal Februari 2023 itu mengungkap kesedihannya mendengar kabar kematian Abby.
"Saya akui bahwa saya mengalami sedikit kesulitan dalam menyadari ... kenyataan pahit dari cerita ini, dan saya sering memikirkan Abby," kata Jouvanceau kepada The Post.
"Kematiannya lebih tragis karena ... tidak ada yang lebih buruk dari apa yang terjadi padanya," lanjut penata rambut Prancis itu.
Dia tidak akan bisa melupakan kejadian buruk yang menimpa Abby. "Beberapa hari kemudian saya mengetahui berita buruk ini," tambah Jouvanceau.
"Mengetahui bahwa dia meninggal dalam kondisi seperti ini akan selamanya terukir dalam ingatanku," lanjutnya.
Jouvanceau juga menceritakan kesannya terakhir kali bertemu Abby Choi yang ditemani suaminya saat melakukan pemotretan sampul Paris Fashion Week yang bergengsi pada 22 Januari.
"Hari itu berjalan sangat baik karena Abby sangat baik. Pasangannya juga," ucapnya.
Jenazah Abby Choi yang dimutilasi ditemukan pada hari Jumat (24/2/2023) di dalam panci dan lemari es di dalam rumah di pinggiran kota Hong Kong.
Namun sampai saat ini polisi terus melakukan pencarian terhadap bagian tubuh Abby Choi lainnya yang belum ditemukan.