Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis.
Hal ini diungkapkan oleh Perwakilan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) Dr. dr. Tirza Tamin, Sp.KFR (K).
Ia pun menjelaskan kenapa fenomena ini bisa terjadi.
Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Ungkap Empat Kelompok Berisiko yang Rentan Alami Osteoporosis
"Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran mengenai tanda-tanda osteoporosis itu sendiri," ungkapnya Konferensi Pers Peluncuran Kampanye “Usia Bukan Halangan” Anlene, merek susu dewasa dari Fonterra, Rabu (15/3/2023).
Beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda osteoporosis, seperti sakit punggung, postur tubuh yang membungkuk, hingga tinggi tubuh yang lambat laun semakin pendek.
Umumnya kelompok usia dewasa merasa bahwa gejala tersebut adalah karena kelelahan biasa dan bukan tanda penuaan.
Dan ini hanyalah satu dari berbagai risiko fisik seiring dengan bertambahnya usia.
Padahal osteoporosis bisa dicegah. Pertama dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan memenuhi nutrisi untuk tubuh.
Salah satu nutrisi utama yang dapat menjawab hal tersebut sekaligus mencegah osteoporosis adalah Kalsium yang bisa diperoleh salah satunya melalui produk susu orang dewasa.
Mengonsumsi Kalsium yang cukup dengan takaran 1.000 miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun.
Serta 1.200 miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun.
Kedua, dianjurkan pula mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan Kalsium ke dalam tulang.
Ketiga, perlu melakukan olahraga menahan beban secara teratur.
Waktu berolahraga bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya.
Dr. Tirza juga menambahkan bahwa pemenuhan nutrisi ditambah dengan mengurangi kafein dan alkohol.
Dihimbau untuk berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya.
Seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh.
“Kombinasi antara asupan gizi seimbang dan gaya hidup aktif ini lah yang membantu menjaga kondisi tubuh tetap bugar, memiliki endurance yang lebih baik, dan jadi lebih “awet muda” dibandingkan orang-orang sebayanya,” pungkasnya.