TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Ajudan Pribadi resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 1,3 Miliar , Rabu (15/3/2023).
Sebelumnya, pemilik nama asli Akbar Pera Baharudin itu ditangkap polisi pada Selasa (14/3/2023) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Ajudan Pribadi dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan atau Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan.
Atas perbuatannya Ajudan Pribadi kini terancam pidana empat tahun penjara.
"Penyidik melakukan gelar perkara untuk meningkatkan status terlapor menjadi tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi saat konferensi pers, Rabu.
Penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah gelar perkara yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat.
Baca juga: 7 Fakta Selebgram Ajudan Pribadi yang Ditangkap Polisi karena Dugaan Kasus Penipuan dan Penggelapan
"Berdasarkan dua alat bukti terhadap terlapor APP alias A alias Ajudan Pribadi," kata Kombes Syahduddi.
Ajudan Pribadi diduga melakukan penipuan terhadap teman dekatnya sendiri dengan menawarkan mobil mewah harga murah.
Sebelumnya penangkapan Ajudan Pribadi dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Andri Kurniawan.
Andri menejelaskan penangkapan selebgram Ajudan Pribadi ini berawal dari laporan warga pada November 2022.
"Kita telah amankan 1 orang inisial A ybs adalah selebgram sementara masih berporses," kata Andri saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (14/3/2023).
"Penipuan dan penggelapan, pasal 378 KUHP." sambung dia.
"Yang pasti ada laporan awal terjadi November 2022 terkait kerugian lebih kurang Rp 1,3 miliar,” ujarnya.
Modus Kejahatan Ajudan Pribadi
Kuasa hukum korban, Sulaiman Djojoatmodjo, menuturkan siasat yang digunakan Ajudan Pribadi adalah dengan iming-iming menjual mobil mewah secara murah.
Menurutnya, AL termakan bujuk rayu Ajudan Pribadi saat ditawari mobil mewah yakni Land Cruiser dan Mercy.
"Karena termakan bujuk rayu si (Ajudan Pribadi)."
"Akhirnya klien saya setor uang ke yang bersangkutan tiga kali, sehingga total menjadi Rp 1,3 miliar," ujar Sulaiman, Selasa (14/3/2023) dikutip dari WartakotaLive.com.
Setelah melakukan pemindahan dana, kliennya ternyata tak mendapatkan dua mobil mewah tersebut.
"Ya kami kan enggak mau tahu, namanya kami sudah bayar kan kami maunya barang datang dong," kata Sulaiman.
Pihaknya juga telah melakukan somasi sebanyak tiga kali.
"Sudah saya somasi tiga kali, sudah saya ajak ngobrol ketemu, tapi yang bersangkutan belum ada itikad baiknya."
"Sehingga dari pihak korban meminta agar saya melaporkan ke kepolisian," kata Sulaiman.
Menurut Sulaiman, Ajudan Pribadi hanya memberikan janji manis untuk mengembalikan uang korban atau mencicilnya.
"Tapi saat sampai kami buat laporan polisi (sejak beli 2021), tidak ada sama sekali apa yang dia omongkan itu terwujud. Makanya kami polisikan, soalnya cuma janji-janji aja," katanya.
Sulaiman menuturkan, hingga saat ini, uang Rp 1,3 miliar yang ditilap Ajudan Pribadi, belum kembali ke kantong kliennya AL.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdi Ryanda Sakti)(WartakotaLive.com/Nuri Yatul)