News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grup Band Radja Diancam di Malaysia

Kemenlu Malaysia Jamin Keamanan, Minta Grup Band Radja Tak Takut Kembali Konser di Negeri Jiran

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ian Kasela mengaku bahwa personel band Radja diperlakukan seperti binatang dengan diancam akan dibunuh setelah manggung di Malaysia. Kemenlu Malaysia menjamin keamanan grup band tanah air Radja, ketika berada di negeri Jiran.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Malaysia menjamin keamanan grup band tanah air Radja, ketika berada di negeri Jiran.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, bahwa terdapat Konsultan Jenderal di Malaysia, yang siap membantu Radja jika kembali tampil di Malaysia.

Baca juga: Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan setelah Manggung di Malaysia, sang Drummer: Saya Pikir Ini Prank

"Pihak Kedutaan Malaysia juga menjanjikan keamanan apabila band Radja kembali mentas di Malaysia, di manapun mentas kedutaan siap membantu demi keamanan untuk band Radja," kata Edwin, Jumat (17/3/2023).

Terlepas dari kepastian pengamanan, total dua tersangka dalam kasus tersebut tengah di proses hukum oleh pihak relevan di Malaysia.

"Proses hukum terhadap band Radja ini termasuk yang cepat dibandingkan dengan proses hukum masalah warga negara kita yang ada di sana yang lainnya," lugasnya.

Baca juga: Band Radja Alami Trauma Pasca-alami Ancaman Pembunuhan di Malaysia, Ian Kasela: Kami Cedera Metal

"Ada dua tersangka yang sudah diproses, dan kemudian juga pihak Kemenlu kalau seandainya Radja akan kembali ke Malaysia, akan membantu untuk memberikan jaminan keamanan," tambahnya.

Sebelum itu, LPSK mengatakan akan egera berkomunikasi dengan pihak Kemenlu untuk memonitor kasus ancaman pembunuhan ke seluruh personel grup band tanah air Radja.

Ian Kasela dan Moldy, personel band Radja, saat menunjukkan foto pelaku tindak ancaman pembunuhan usai mereka manggung di Johor Malaysia, ditemui di Mabel Polri Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023). (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

Edwin juga menjelaskan, upaya tersebut dilakukan guna memastikan tindakan hukum terhadap kasus tersebut harus tetap berjalan.

"Upaya itu untuk memastikan bahwa apa yang dialami Radja di Johor itu ada tindakan hukum, dan diberikan kepada para pelaku, berharap Kemenlu dan kedutaan yang ada di Malaysia dan konsultan jenderal kita di Johor bisa memonitor kasus hukum tersebut," kata Edwin, di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (14/3/2023).

Mengingat peristiwa tidak mengenakan tersebut telah membuat seluruh personel Radja menjadi traumatik, Edwin pun menegaskan dengan jaminan penegakan hukum ke pelaku dapat memulihkan kondisi keseluruhan personel.

Dalam mencapai harapan itu, LPSK segera juga mendorong berupa upaya komunikasi untuk menegakkan hukuman, dan pelaku wajib ditindak.

Baca juga: Soal Pengancaman Band Radja Usai Konser di Malaysia, Moldy Sebut Pelaku Songong, Tak Ada Niat Baik

Sehingga dapat memberikan efek jera, dan peristiwa serupa tidak terulang.

Ditambah, beberapa hari ke depan pun Radja juga akan kembali ke Malaysia untuk tampil, dan diharap oleh Edwin, pihak negara tersebut wajib menyiapkan situasi keamanan dengan tepat.

"Kita juga berharap kepolisian Malaysia di sana bisa memastikan bahwa para pelaku ditindak sebagaimana hukuman di sana," tuturnya.

Ian Kasela membeberkan kejadian penyekapan yang dialami oleh personel band Radja usai manggung di Malaysia pada Sabtu (11/3/2023). Personel band Radja juga diancam akan dibunuh. (Kolase Tribunnews / Instagram @radjabandofficial)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini