Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerbit Gramedia Pustaka Utama bersama dengan Creative Power Management (CPM) umumkan kerja sama proses adaptasi tiga novel ke dalam format sinema.
Ketiga novel tersebut adalah 'Asmaraloka' karya Arata Kim, 'A Sky Full of Stars' karya Nara Lahmusi, dan 'Kembali Bebas' karya Sasa Ahadiah.
Kerja sama ini diharapkan bisa jadi wadah baru bagi insan kreatif untuk bisa masuk ke sektor nyata dalam industri hiburan.
Lewat bincang sore “From Book to Screen” pada Rabu, 29 Maret 2023 pukul 16.00 WIB di Gramedia Palmerah Barat, pendiri Creative Power Management Jeremy Thomas ungkap ketertarikannya untuk dukung para penulis.
“Saya tertarik untuk mendukung teman-teman penulis yang telah memberikan cerita terbaik di novel mereka dengan memfasilitasi karyanya agar bisa masuk ke dunia hiburan dan memperluas audiens,” ungkapnya, Rabu (30/3/2023).
Bukan tanpa alasan ketiga novel ini dipilih oleh Creative Power Management untuk diadaptasi ke dalam bentuk audio visual.
Menurut Jeremy, ketiga cerita dari buku ini sudah sangat luar biasa baiknya. Ia bisa melihat potensi ketiga novel ini untuk dibawa ke dalam bentuk sinema.
Baca juga: 4 FAKTA Film The School for Good and Evil, Adaptasi Novel yang Terbit Tahun 2013
Misalnya, di dalam Nobel berjudul Kembali Bebas, di dalamnya dapat melihat pasangan paruh baya dalam posisi pernikahan yang mengalami dilema.
Kemudian kisah keluarga dengan anak-anak muda yang mempunyai masalah internal tapi menaruh harapan besar akan masa depan seperti yang tergambarkan dalam A Sky Full of Stars.
"Dan kisah-kasih percintaan muda-mudi dalam Asmaraloka sedikit banyak mewakili keresahan yang sedang dihadapi oleh manusia-manusia yang hidup di zaman ini,” terang Jeremy.
Lebih lanjut, Jeremy berharap dari kerjasama ini, kedepan dapat membuka pintu untuk mengembangkan karya para penulis.
“Mudah-mudahan kemitraan Gramedia Pustaka Utama dengan Creative Power Management ini dapat menjadi awal yang baik untuk membuka pintu ke teman-teman penulis lain tanpa harus menunggu karyanya menjadi best seller terlebih dahulu,” tambah Jeremy lagi.
Sebagai informasi, ketiga penulis novel yang terpilih untuk diadaptasi ini merupakan lulusan dari Gramedia Writers Writing Project.
Dua novel di atas juga pernah mendulang prestasi.
Yaitu novel Asmaraloka, karya ini merupakan pemenang dari Gramedia Writing Project The Writer’s Show 2020.
Lalu novel Kembali Bebas masuk sebagai finalis dari Gramedia Writing Project The Writer’s Show 2020.
Penulis Kembali Bebas, Nara Lahmusi nyatanya juga merupakan salah seorang dari 75 finalis Gramedia Writing Project batch 3 pada 2017.
Mengenal Sosok dan Karya dari Ketiga Penulis
Novel Asmaraloka Karya Arata Kim, Asmaraloka bercerita tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang pernah menjalani cinta monyet saat usia sekolah.
Keduanya bertemu kembali delapan tahun kemudian sebagai atasan dan bawahan di sebuah perusahaan konsultan IT dengan problematika baru yang kompleks.
Arata Kim, sang penulis sendiri mengaku kaget sewaktu mendengar dirinya menjadi salah satu dari tiga penulis terpilih.
Sebab Asmaraloka merupakan karya pertamanya bersama Gramedia Pustaka Utama.
“Saya tidak menyangka bakal hoki sampai segini. Tapi ikut senang karena dari tim Gramedia Writing Project, Rekata Studio, dan Gramedia Pustaka Utama banyak sekali membantu selama prosesnya untuk bisa sampai di tahap ini,” ungkapnya pada acara yang sama.
Novel Kembali Bebas, Karya Sasa Ahadiah
Novel yang baru terbit Januari tahun 2023 ini, mengangkat isu jati diri yang dialami oleh sepasang suami istri berusia 50-an.
Ketika di mana salah satu dari mereka meminta untuk berpisah karena selama ini merasa terpenjara.
Kembali Bebas masih dalam proses revisi saat terpilih untuk diadaptasi ke dalam format sinema.
Sasa Ahadiah, sang penulis mengungkapkan rasa kaget dan bingung saat karyanya terpilih oleh CPM.
“Awalnya saya kaget dan bingung. Jadi sampai sekarang masih berusaha mengendalikan ekspektasi karena rasanya surreal sekali," ungkapnya.
Di sisi lain, Nara mengaku tidak sabar untuk melihat buah karyanya diterjemahkan menjadi sebuah film.
"Tapi, aku sangat enggak sabar untuk melihat realisasinya ke dalam film. Semoga prosesnya berjalan lancar dan dapat dinikmati masyarakat luas,” papar Sasa Ahadiah.
Novel A Sky Full of Stars Nara Lahmusi
Mengisahkan tentang kisah tiga remaja yang saling membantu mewujudkan mimpi masing-masing terlepas dari segala keterbatasan yang dimiliki.
Berbeda dengan Asmaraloka dan A Sky Full of Stars yang sudah terbit dalam bentuk novel dan telah dinikmati oleh pembaca sejak beberapa tahun sebelum.
Penulis novel A Sky Full of Stars mengaku merasa sangat bahagia ketika tahu novel karya akan segera difilmkan.
Nara Lahmusi, mengetahui tokoh-tokoh dalam novelnya akan hidup, bisa dilihat, disentuh, dan diajak foto bersama memberikan rasa kebahagiaan tingkat tinggi.
“Semoga proses tumbuh kembang mereka menjadi sosok yang utuh dilancarkan,” harapnya.