TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emma Warokka menantang diri menerima tawaran film horor perdananya, bertajuk Pelet Tali Pocong.
Dalam film garapan sutradara Dedy Mercy ini, Emma Warokka berperan sebagai Susan, seorang pengusaha teh kaya raya.
Baca juga: Emma Waroka Cerita Pengalaman Horor Ketika Akan Syuting Film Pelet Tali Pocong
"Ini film horor perdanaku. Alasan mau yang pertama karena sutradara, dan kedua tidak ada adegan sensualnya," kata Emma Warokka ketika berbincang di kantor redaksi Tribunnews.com Network, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).
"Kalau ada adegan sensual atau sur itu aku engga mau ambil," sambungnya.
Selain itu, Emma menyebut film tersebut tidak hanya menjual ketakutan saja, adegannya pun dikemas sangat baik, sehingga membuat film Pelet Tali Pocong bukanlah karya sembarangan.
"Memang disajikan adegannya elegan, saya ketemu pocong one on one itu elegan. Jadi ambil tekhnik kamera, bukan cuma jual ketakutan saja," ucapnya.
Baca juga: Ingrid Widjanarko Lakukan Sendiri Peran Pocong dan Adegan Diseret-Seret Tanpa Pemeran Pengganti
Dalam film horor perdananya, wanita berusia 47 tahun itu sering menjadi lawan main pocong, yang memang diperankan oleh seseorang.
"Aku banyak main sama Poci (sebutan peran pocong). Ada dua lah pocongnya. Untungnya engga ada pengalaman mistis sampai aku kerasukan, justru peran pocongnya kerasukan pocong beneran," jelasnya.
"Sempat takut juga, karena beberapa kali itu pemeran pocongnya diserang, kayak muntah-muntah dan berontak terus," sambungnya.
Istri Soeharto Bagoes itu bersyukur tidak menerima kejadian mistis yang menyerang dirinya.
Hanya saja Emma Warokka mengalami kejadian janggal setelah syuting, atau saat perjalanan pulang menuju penginapannya.
"Aku tuh sempat pulang sama pemeran pocong ini naik mobil. Pas mau sampai, eh radio mobilnya mati gitu aja. Kayaknya masih ngikutin," ujar Emma Warokka.
Film Pelet Tali Pocong rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 6 April 2023, dibintangi oleh Emma Warokka, Emil Kusumo, Keira Shabira, dan masih banyak lagi. (ARI).-