TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mulai memperketat aturan terkait maraknya bisnis thrifting, yakni menjual baju branded bekas di Indonesia.
Tak hanya memperketat aturannya, Pemerintah dan bahkan Presiden Indonesia, Joko Widodo sudah melarang adanya impor baju branded bekas ke Tanah Air.
Baca juga: Menkop UMKM Teten: Kita Lawan Penyelundup Pakaian Pakaian Bekas Impor, Bukan Thrifting
Pelarangan tersebut diakui Joko Widodo, sangat mengganggu bisnis tekstil dan kemajuan UMKM di Indonesia.
Melihat keputusan tersebut, Vicky Shu menegaskan mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia memperketat atau bahkan melarang masuknya pakaian bekas impor.
"Ya setuju. Karena pak Joko Widodo mau UMKM di Indonesia berkembang, apalagi kan thrifting katanya mengganggu bisnis tekstil," kaya Vicky Shu ketika ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (28/3/2023) malam.
"Ya aturannya aja diperketat. Tetap boleh jualan barang bekas, tapi barang dari Indonesia juga," sambungnya.
Baca juga: Vicky Shu Gabung ARMY, Demi Lihat BTS Pilih Beli Tiket Dulu Baru Izin ke Suami
Vicky menyebut harusnya pelarangan barang impor bekas tak perlu diambil pusing, karena banyak sekali barang baru yang harganya murah.
"Sekarang apa bedanya barang bekas impor sama yang baru tapi harganya lebih murah? Lebih ke diri kita aja pintar memilih atau tidak," ucapnya.
Wanita berusia 36 tahun ini menegaskan, barang impor bekas yang masuk ke Indonesia, sebenarnya produk sampah yang ada di luar negeri dan mengganggu lingkungan.
"Sebenernya di luar negeri sendiri itu kan penjualan barang bekas itu kan untuk reduce recycle di negaranya. Karena kalau dilempar kesini, artinya kan mereka menjadi sampah. Karena banyak yang gak bagus," jelasnya.
Istri Ade Imam Prabowo ini pun bicara dari poin bisnis thrifting, dengan pelarangan tersebut harusnya para pengusaha ini jadi tertantang, bagaimana mereka bisa berinovasi agar dagangannya laris terjual.
Vicky Shu pun meminta para pengusaha thrifting tak ambil pusing atas pelarangan tersebut, dan harus mencari solusi dari masalah yang terjadi.
"Karena yang ubah nasih itu diri kita sendiri kan. Kita harus berkreasi dan inovasi. karena sekarang tuh media sosial tempat untuk jualan platformnya lebih beragam, jadi gimana pinter kita untuk meningkatkan jualan kita," ujar Vicky Shu. (ARI).