Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama ungkap jika pasien kedua subvarian Omicron Arcturus di Jakarta alami batuk kencang dan radang paru (pneumonia).
Ia pun mengimbau pada masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan .
Beberapa gejala Covid-19 yang mungkin muncul seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan sulit mencium bau, demam, mual dan muntah.
"Disarankan memeriksaan ke puskesmas kecamatan terdekat di DKI Jakarta, gratis," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (14/4/2023).
Ia mengungkapkan jika layanan PCR di puskesmas DKI Jakarta disediakan gratis pada jam kerja untuk orang yang memiliki gejala covid (terduga) atau pun kontak erat kasus positif covid19.
Baca juga: Dua Kasus Covid Arcturus Ada di Jakarta, Kemenkes Anjurkan Vaksin Booster
"Ini untuk warga yang memiliki KTP atau domisili DKI Jakarta. Atau yang beraktivitas rutin di Jakarta baik sekolah/bekerja. Silakan datang ke puskesmas terdekat," imbaunya.
Untuk antigen dapat diperoleh gratis 24 jam di puskesmas kecamatan dki jakarta.
Selain itu dr Ngabila menyebutkan jika Dinkes DKI akan terus perkuat genome sequencing untuk semua kasus positif yg ditemukan di Jakarta dari laboratorium kesehatan Masyarakat (labkesmas) dan swasta.
Ia pun mengajak masyarakat untuk jangan panik, apa pun varian yang ditemukan.
Lalu, perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi.
Ngabila pun mengajak masyarakat untuk tetap disiplin mengenakan masker, terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit.
"Cegah kematian dan perawatan rumah sakit dengan lengkapi vaksinasi. Usia 12-17 tahun lengkapi vaksin dua dosis dengan Pfizer. Usia 18 tahun ke atas vaksinasi empat kali dgn pfizer/indovac/inavac," tutupnya.