Esom yang kagum pada premis ini mengungkapkan pendapat tentang figur kurir dalam serial ini.
“Menakjubkan bahwa para kurir, sosok yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, menjadi figur istimewa yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup manusia,” ungkap Esom.
3. Aksi Laga yang Mendebarkan
Cheonmyeong Group yang penuh kuasa memberlakukan tatanan sosial baru di dunia distopia yang kering kerontang, diisi segelintir umat manusia yang bertahan hidup.
Para pengungsi yang tak memiliki QR code atau kode batang sebagai jaminan keamanan terus terpojok.
Situasi tegang mengharuskan setiap orang untuk siaga mempertahankan diri tersaji di Black Knight.
Termasuk adegan-adegan penuh aksi seperti pengejaran mobil antara pengungsi dan kurir, pertarungan intens demi merekrut kurir baru, serta pertikaian dengan pasukan prajurit.
Kim Woo Bin mengakui kadum dengan dedikasi para pemain yang terlibat dalam serial ini.
“Aku kagum akan dedikasi dan karisma para aktor yang terlibat,” papar Kim Woo Bin.
4. Visualisasi Seoul yang Kering Kerontang
Serial ini menghadirkan Seoul versi distopia yang tampak sangat realistis.
Sejumlah titik maupun menara yang familier masih tampak di beberapa adegan.
“Para aktor berakting di depan layar biru kemudian dibantu dengan penggunaan efek komputer luar biasa yang mewujudkan pemandangan,” kata sang sutradara.
Song Seung-heon menambahkan betapa serial ini mengingatkan dirinya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Terlibat dalam serial ini membuat saya terus berpikir tentang lingkungan dan teringat betapa berharganya oksigen!” ucap Song Seung-heon.
Dengan latar unik yang memanjakan imajinasi, deretan pemeran menawan, serta daya tarik visual, Black Knight siap memukau penonton mulai 12 Mei hanya di Netflix.
(Tribunnews.com/Dipta)