"Slank memang penggemarnya banyak. Makanya, caranya online. Kalau manual tidak mungkin," ujarnya.
Baca juga: Anak Kuliah di Inggris, Bimbim Slank Dilanda Rindu dan Gelisah
Ita memaparkan, konser Slank awalnya akan diselenggarakan di Lapangan Garnisun. Karena basisnya cukup banyak, konser akhirnya diselenggarakan di Stadion Diponegoro.
Artinya, ada pembatasan agar tidak sampai berdesak-desakan.
"Awalnya di Lapangan Garnisun. Kami komunikasi dengan Pak Dandim, tidak memungkinkan. Kemudian, saya mengusulkan apakah bisa di Stadion Diponegoro. Artinya, ada pembatasan. Kalau tidak dibatasi crowded," paparnya.
Ita mengatakan, kapasitas hanya 10 ribu orang. Tiket didapatkan melalui online. Masyarakat akan mendapat gelang sebagai tanda tiket.
"Sudah ditata tempatnya. Diharapkan, masyarakat tertib," ucapnya.
Kaka Vokalis Slank Hentikan Konser
Kerusuhan ini membuat Slank terpaksa menghentikan konser untuk sementara, lantaran gas air mata terasa sampai ke dalam stadion.
"Ini dari atas panggung berhenti, karena saya dengar di luar ngaco. dan itu mengganggu di atas panggung dan yang ada di dalam, dimohon yang di luar teman-teman," kata vokalis Slank, Kaka mencoba menenangkan massa.
Melansir dari unggahan akun Instagram @mirza_firdaus, sejumlah pejabat yang hadir dalam acara tersebut juga terpaksa dievakuasi ke depan panggung.
Wali Kota Semarang Minta Maaf
Pasca kerusuhan, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan permintaan maaf penonton yang tidak bisa masuk.
“Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, Pak Kajari, dan semua yang mengawal menyaksikan Slank di sini, terima kasih. Pada Slank, semuanya, mohon maaf, kalau ada yang belum bisa masuk,” kata Wali Kota yang kerap disapa Ita itu.
Walaupun diwarnai kericuhan, Ita mengaku tidak kapok untuk mengundang Slank lagi ke Semarang.