TRIBUNNEWS.COM - Ferry Irawan mengungkapkan penyesalannya setelah divonis satu tahun penjara atas kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap sang istri, Venna Melinda.
Kepada awak media, Ferry Irawan memberikan tanggapannya setelah dijatuhi vonis setahun penjara.
Suami Venna Melinda itu menyesal tidak mengabadikan kehidupan rumah tangganya dengan sang istri selama 24 jam.
Menurutnya, jika ia melakukannya, maka publik bisa menentukan siapa korban dan pelaku dalam kasus KDRT ini.
Baca juga: Ferry Irawan Terbukti KDRT dan Divonis 1 Tahun Penjara, Venna Melinda: Aku Ingin Cerai
"Seandainya saya tahu rumah tangga saya terjadi seperti ini, maka saya akan mengabadikan momen rumah tangga saya 24 jam supaya khalayak bisa tahu siapa yang melakukan KDRT dan yang jadi korban KDRT," ucapnya, dikutip dari Surya, Rabu (24/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Ferry mengungkapkan fakta persidangan sekaligus menyangkal sejumlah tudingan yang dilayangkan Venna Melinda.
"Venna mengakui kalau saya tidak pernah melakukan penganiayaan dan membuat hidungnya patah. Atau saya tidak pernah membuat hidungnya retak," tandasnya.
Dia pun memilih pasrah atas cap sebagai terdakwa kasus KDRT yang disematkan padanya.
"Hanya Allah Yang Maha Tahu apa yang saya ucapkan dan yang Venna ucapkan, bisa saja saya yang benar, bisa saja dia yang benar. Bisa saja dia berbohong atau saya berbohong," tutupnya.
Doa Verrell Bramasta untuk Ferry Irawan
Dalam sidang pembacaan vonis yang digelar di Pengadilan Negeri Kediri, Selasa (23/5/2023), Ferry Irawan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Menanggapi vonis yang dijatuhkan kepada Ferry Irawan, putra sulung Venna Melinda, Verrell Bramasta pun buka suara.
Verrell Bramasta justru memberikan doa yang terbaik untuk Ferry Irawan.
"Semoga bisa menjadi pelajaran yang berharga buat kita semua," ucap Verrell, dikutip dari YouTube Cumicumi, Selasa (23/5/2023).
"Tetap mendoakan yang terbaik juga buat Om Ferry, semoga setelah selesai bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi," sambungnya.
Baca juga: Reaksi Ferry Irawan Divonis 1 Tahun Penjara: Seandainya Tahu Rumah Tangga Saya Terjadi Seperti Ini
Pada momen itu, Verrell Bramasta juga disinggung soal rasa puas.
Verrell mengaku akan merasa puas ketika Venna Melinda bisa kembali bahagia.
"Jujur menurut aku kepuasannya itu adalah ketika mama udah bisa bahagia lagi, udah bisa kembali seperti sedia kala lagi," kata Verrell Bramasta.
"Selebihnya aku mendoakan yang terbaik lah," lanjutnya.
Menurut Verrell, memang setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan.
"Ya gimana pun juga menurut aku semua orang pasti pernah melakukan kesalahan."
"Aku percaya nggak ada orang yang sepenuhnya salah dan nggak ada yang sepenuhnya tidak pernah melakukan kesalahan," paparnya.
Ferry Irawan Terbukti Bersalah Lakukan KDRT kepada Venna Melinda
Ferry Irawan terbukti bersalah telah melakukan KDRT kepada Venna Melinda
Ia telah menjalani sidang vonis buntut dari kasus KDRT kepada Venna.
Sidang vonis Ferry Irawan ini digelar di Pengadilan Negeri Kediri pada Selasa (23/5/2023).
Dalam sidang vonisnya, Ferry Irawan dinyatakan terbukti bersalah karena telah melakukan KDRT kepada Venna Melinda.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Hakim Pengadilan Negeri Kediri, Hakim Boedi Haryantho, Selasa (23/5/2023).
Hakim menilai KDRT yang dilakukan Ferry Irawan tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau kegiatan sehari-hari terhadap Venna Melinda.
Baca juga: Ferry Irawan Kukuh Tak Akui Kesalahan Meski Divonis Setahun Penjara, Ungkap Pengakuan Venna Melinda
"Menetapkan Ferry Irawan Kusuma bin Raden Indraji Kusuma terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan fisik dalam rumah tangga yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari dan melakukan kekerasan secara psikis dalam rumah tangga sebagaimana dakwaan gabungan," ujar hakim.
Hakim lantas menjatuhkan vonis pada Ferry Irawan selama 1 tahun penjara akibat kasus KDRT.
Selain itu, Ferry Irawan juga harus membayar denda sebesar Rp 5.000.
"Menjatuhkan pidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama satu tahun dan terdakwa tetap ditahan dan mengganti biaya perkara Rp 5.000," kata Boedi.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) sempat memberikan vonis 1,5 tahun penjara kepada Ferry Irawan.
Vonis tersebut dibacakan pada sidang Jumat (5/5/2023) lalu.
(Tribunnews.com/Salma/Indah Aprilin/Pra)