"Itu dari jam 12 malem kita harus berangkat dan harus nyampe di Makassar pagi-pagi, jadi ngebut banget tuh."
"Sepertinya karena tengah malem, sopirnya mengantuk, jangan dimarahin ya, wajar juga dia kecapean, kita udah pada tidur semua."
"Yang kebangun hanya driver sama teman saya di depan, dia udah terakhir mau tidur, 'ngelenyap' kalau orang Sunda bilang," ungkapnya.
Tanpa disadari, sang sopir tak sengaja ketiduran dan mobil yang mereka tumpangi pun menabrak batu dengan keras hingga mereka berteriak.
"Sepertinya driver-nya ketiduran juga. Akhirnya nabrak batu, keras banget kita semua bangun di belakang sampai teriak," ucapnya.
Fiersa merasa bersyukur lantaran mobil menabrak batu meski kondisi mobil menjadi penyok.
Ia tak tahu nasib mereka apabila tidak menabrak batu, karena di depan mereka saat itu sudah jurang.
"Kelihatanlah di mobilnya sampai penyok gitu. Tapi alhamdulillah untungnya ada batu itu."
"Kenapa untung? Seingat kami, dan sepengelihatan Adi (teman) yang duduk di depan memang di depan itu udah gelap, udah jurang."
"Jadi kalau nggak ada batu itu, nasib kami sudah lain," bebernya.
Fiersa tak henti-hentinya mengucap syukur masih bisa selamat dari kecelakaan tersebut.
Mereka pun selamat dan masih dalam kondisi sehat sesampainya di Jakarta.
"Kalau disebut parah ya lumayan, disebut alhamdulillah juga alhamdulillah, semuanya selamat, sehat walafiat sampai Jakarta."
"Jadi ya beruntung nabrak batu itu dan tabrakannya meskipun parah, terkena bagian kanan mobil, (kami) masih selamat lah alhamdulillah, aman, baik-baik aja," ujarnya.
Kendati demikian, Fiersa mengaku tak kapok untuk kembali manggung di Bone lagi suatu saat nanti.
"Ini masih alhamdulillah masih baik-baik aja, nggak kapok manggung di Bone, keren, jadi jangan khawatir," tutup Fiersa Besari.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Fiersa Besari