TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan pedangdut Dewi Perssik dengan ketua RT-nya sempat menghebohkan publik, baru-baru ini.
Awalnya Dewi Perssik membuat sebuah video live di Instagram dan mengaku sapi kurbannya tidak diterima oleh ketua RT setempat.
Informasi itu Dewi Perssik terima dari seorang ART-nya dan security rumahnya.
Hingga wanita yang akrab disapa Depe itu mengatakan sampai dimintai pungli Rp 100 juta, jika ingin sapinya diterima berkurban di wilayahnya.
Terkait hal itu, ketua RT setempat, Malkan memberikan klarifikasinya di hadapan awak media.
Dikatakan Malkan, kini ia bersyukur sudah melakukan mediasi dengan ART Dewi Perssik yang menjadi sumber utama informasi sang pedangdut.
Pun saat mediasi, sang ART mengakui Ketua RT tidak pernah meminta uang pungutan senilai Rp 100 juta.
Baca juga: Dewi Perssik Mengaku Sapi Kurban Ditolak, Ketua RT Membantah, Ini Penjelasannya
"ART yang menjadi sumber informasi dari Bu Dewi telah mengakui bahwa saya tidak pernah meminta uang Rp 100 juta sebagai pungli jika sapi itu diambil kembali," ucap Malkan, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Jumat (30/6/2023).
Soal tudingan sapi Dewi Perssik tidak diterima, Malkan membantahnya.
Ia menegaskan tidak ada penolakan terkait sapi kurban dari warganya.
Pun ia menyampaikan sapi mantan istri Angga Wijaya itu sudah diterima sejak pagi hingga sore.
"Kita menerima kok, dari sapi jam 10 sampai jam 4 ada di kita kok, apakah itu merupakan penolakan. Nggak ada penolakan," jelasnya.
Malkan pun menjelaskan kronologi sapi yang telah diterimanya lalu diminta kembali oleh ART Dewi Perssik.
"Saya tak pernah tau sapi itu dititipkan atau tidak.
Saya menerima itu katanya dari seorang ustad, bilangnya Bu Dewi mau korban di masjid ini.
Saya terima. Setelah saya terima jam 10 tiba-tiba jam 1 jam 2 tiba-tiba ART-nya dia mau ambil sapi itu," sebutnya.
Mengetahui itu, Malkan mengatakan akan melepas tanggung jawab jika sapi tersebut tak kunjung diambil hingga pukul 19.00 WIB.
Pun ia mengklarifikasi kata 'lepas' yang dilontarkannya saat itu bermakna melepas tanggung jawab, bukan melepaskan sapi secara bebas.
"Yang jam 7 malam sapi dilepas, ketika ditanya, 'Pak, kalau saya titip di sini lagi', saya bilang 'saya enggak mau, kalau masih di sini akan saya lepas', dalam pengertian lepas tanggungjawab saya, kenapa, karena siapa yang mau jaga sapi, siapa yang mau bayar untuk jagain itu, masjid ini bukan lembaga sosial," sebutnya.
"Bayangin kalau sapi yang nilainya lumayan, hilang. Makanya saya bilang sampai jam 7 sapi itu tidak diambil saya lepas. Lepas dari pengertian saya lepas tanggung jawab," tambahnya.
Baca juga: Hewan Kurbannya Ditolah Pak RT, Dewi Perssik Tegaskan Tak Ada Unsur Politik
Sementara itu, seorang warga yang menemani Pak RT turut buka suara.
Ia tak ambil pusing jika Dewi Perssik tidak mau berdamai atas masalah ini.
"Beliau tidak mau tabayyun dalam hal ini, kalau kita sih welcome saja,"
Pun pihaknya masih membuka pintu damai dan berharap saling menerima permintaan maaf.
"Kalau memang kita salah ya minta maaf, kalau beliau tetep kekeh dengan 'bla-bla-nya' kita nggak bisa," jelasnya.
Pun ia turut menyebut berita ini viral karena Dewi Perssik yang membuat kehebohan.
"Di sini saya tekankan yang telah mem-framing berita ini dari kemarin 'Dewi Perssik marah-marah dikarenakan Pak RT meminta Rp 100 juta untuk uang kurban' adalah fitnah dan tidak benar,"
"Itu tidak pernah keluar dari mulut dari Pak RT," tandasnya.
Baca juga: Dituding Tolak Hewan Kurban Dewi Perssik, Ketua RT Klarifikasi: Sedikit Ganjel
Kronologi Kejadian Versi Dewi Perssik
Awalnya Dewi Perssik membeli sapi kurbannya dari Brebes, kemudian dititipkan di masjid setempat.
Namun, dikatakan Dewi Perssik, sapi kurbannya justru mendapat penolakan warga dan ketua RT setempat.
"Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini, 'Titip ya, Pak, titip di masjid'," kata Dewi Perssik.
Tiba-tiba security dan ART-nya justru ditegur oleh ketua RT dan beberapa warga setempat.
Mereka mengaku tak membutuhkan daging sapi dan meminta pihak Dewi Perssik mengambil sapi kurban tersebut.
"Setelah ngambil sapinya itu pak RT-nya sama beberapa warganya itu ngomong sama security aku sama asisten aku."
"'Kita nggak butuh daging, ambil aja sapinya', ini menurut versi dari asisten aku dan security aku ya," sambung Dewi Perssik.
Depe lantas inisiatif untuk menyembelih sapi kurban tersebut sendiri dan membagikan daging kurban pada warga yang tidak mampu.
"Biar tidak merepotkan warga setempat, biar temen-temen aku aja yang motong sapinya, tinggal nanti di-list aja warga-warga Lebak Bulus ini, mana aja yang butuh, yang nggak mampu kita kasih daging," tutur Depe.
Ketua RT Depe menolak dan menyebut jika warganya tidak kekurangan daging sapi.
"Tiba-tiba pak RT-nya sama ada beberapa warga bilang ke asisten saya dan juga kepada security saya, 'Warga sini tidak kekurangan daging sapi', ngomong kayak gitu Pak RT-nya, guys".
"'Ambil aja daging sapinya, kita tidak butuh'," jelas Depe.
Baca juga: Cerita Dewi Perssik ART-nya Dibentak Pak RT karena Titip Kurban dii Masjid
Tak sampai di situ, Depe juga mengaku diminta membayar Rp100 juta jika ingin berpartisipasi.
"Kalau mau bantuin, sini bayar sama saya Rp100 juta,' gitu," papar Depe.
Menurut Depe, sikap ketua RT tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Pasalnya Depe menilai masih banyak warga kurang mampu di kawasan tempat ia tinggal.
"Nggak boleh kayak gitu, Pak, masih banyak orang-orang yang membutuhkan, warga-warga bapak itu masih banyak yang membutuhkan," ucap Depe.
Mantan istri Angga Wijaya tersebut juga menyinggung soal distribusi sembako yang tidak tersalurkan dengan baik.
"Bapak aja waktu itu sembako nggak nyampe ke orang-orang itu, nggak boleh kayak gitu, Pak," sindir Depe.
(Tribunnews.com/Ayu/Dipta)