News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Kebiasaan Makan Penyebab Kegemukan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makin bertambahnya berat badan, maka makin bertambah pula risiko penyakit kardiovaskular karena kolesterol tinggi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus obesitas akhir-akhir ini muncul di pemberitaan media massa.

Lalu apa yang menyebabkan obesitas cenderung meningkat saat ini.

Dokter spesialis gizi klinik di RSIA Melinda Bandung, Johanes Casay Chandrawinata memaparkan, faktor genetik memiliki porsi sebagai penyebab kasus obesitas yaitu 40 persen sampai 60 persen.

Meski demikian, faktor genetik bukanlah penyebab utamanya jika tidak didukung oleh asupan makanan dan jarangnya olahraga.

"Jadi pola makan dan (jarang) olahraga itu penting dalam mendukung terjadinya obesitas sekalipun ada potensi genetiknya muncul," kata dokter Johanes saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (6/7/2023).

Ia mengungkapkan, 4 kebiasan makan yang banyak dianut masyarakat Indonesia.

1. Konsumsi makanan banyak Lemak

Lauk pauk dalam pola makan di Indonesia banyak digoreng dan banyak mengandung santan.

Itu menjadi masalah karena santan dan makanan yang digoreng memiliki kalori tinggi.

"Olahan santan kalau dikonsumsi dengan nasi tentu akan menambah asupan kalori secara signifikan," terang dia.

Baca juga: Pemuda Berbobot 230 Kg di Cipayung Obesitas sejak 10 Tahun, Alami Insomnia hingga Sulit Berjalan

Makanan berlemak membahayakan kesehatan bisa menimbulkan kolesterol meningkat sehingga resiko penyakit jantung.

2. Senang konsumsi gorengan

Sebaiknya hindari gorengan. Usahakan makanan diolah dengan cara di tumis, dipepes, disteam, diberi kuah tanpa santan, atau dipanggang.

3. Konsumsi minuman manis

Minuman manis itu juga menambah asupan kalori.

Ia mengatakan, kalau banyak makanan yang berlemak sudah seharusnya minuman manis tentu harus dihindari.

"Boleh minum teh, air biasa, air es dingin juga boleh es teh tawar juga boleh hindari yang banyak gula," kata dia.

4. Banyak konsumsi karbohidrat daripada protein

"Makanan sehari-hari cenderung banyak nasi, lauk-pauknya sedikit kadang-kadang ikan asin, telur satu, telur asin kemudian kerupuk kemudian gorengan perkedel kentang atau bola-bola itu semua makanan yang tinggi kalori tapi rendah protein," kata dokter Johanes.

Padahal, kebutuhan protein sangat penting dalam pola makan.

Pasalnya protein dapat menimbulkan rasa kenyang lebih cepat dan tahan lama.

"Terjadinya obesitas adalah asupan kalori. Jadi harus ada sayuran dan buah," tutur dia.

Selain dari segi pola makan, jarang olahraga dan malas bergerak atau mager sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.

Kemajuan teknologi yaitu serba online mempermudah seseorang untuk membeli makanan apa saja dari handphone

"Gaya hidup sekarang tergila-gila bermain game di komputer atau HP jadi aktivitas fisiknya sangat-sangat kurang," jelas dia.

Ia pun menyarankan, aktivitas fisik atau olahraga yang bisa dilakukan untuk menjaga berat badan adalah setiap hari berjalan kaki selama 30 menit.

"Yang paling penting itu pola makan. Kita cenderung tinggi karbohidrat, tinggi lemak, minuman pun banyak gula jadi itu yang harus dikurangi," ujar dokter Johanes.

Obesitas menyebabkan ragam penyakit yang perlu diwaspadai seperti penyakit jantung, hipertensi, maupun diabetes.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini