“Iya,” jawab SimpleMan singkat.
Tak mau gegabah, SimpleMan akhirnya mendiskusikan kegelisahannya itu ke keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Blak-blakan SimpleMan mengatakan dirinya tak mau mengambil royalti dari penjualan novel KKN di Desa Penari.
“Setelah baca tweet itu, saya diskusi dengan keluarga dan orang terderkat. Saya bilang kayaknya saya nggak mau deh nerima royalti (novel),” terang SimpleMan.
Pria asal Jawa Timur itu mengungkap kisah KKN di Desa Penari begitu intim untuknya.
Sehingga semua komentar yang masuk tentang KKN di Desa Penari akan ia pikirkan matang-matang.
“KKN Desa Penari itu cerita paling dalam, itulah mengapa saya memandang cerita ini intim banget,” beber Simple Man.
Setelah menyampaikan keinginannya ke keluarga dan orang terdekat, SimpleMan menghubungi pimpinan redaksi penerbit novelnya.
Dengan tegas SimpleMan mengatakan tak akan mengambil royalti penjualan novel KKN di Desa Penari.
“Jadi saya bilang ke Mas Vial yang saat itu masih jadi pimred, saya bilang ‘mas semua royalti dari buku ini nggak boleh masuk ke kantong saya’,” kata SimpleMan menirukan ucapannya kala itu.
Rupanya keputusan SimpleMan sempat disayangkan oleh pihak penerbit.
Tak dipungkiri, penjualan novel KKN di Desa Penari begitu laris di pasaran.
Sehingga royalti yang seharusnya diterima sang penulis pun tidaklah sedikit.
Awalnya, pihak penerbit sempat memberi saran untuk menyumbangkan sebagian saja, namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh SimpleMan.